MENCINTAI AHLUL BAIT
___________________
Oleh : Mbah Rien.
Ahlul Bait Rasulullah saw, adalah semua orang
yang ada hubungan keluarga
dengan Rasulullah saw, Ali ra, Fatimah ra, Hasan ra, Husein ra.
Dari Siti Fathimah ra, Rasulullah saw, bersabda :
“Semua anak yang dilahirkan oleh ibunya bernasab kepada ayah mereka
kecuali Fathimah, akulah wali mereka, akulah nasab mereka
dan akulah ayah mereka”
(HR. Thabrani)
Dari Ummu Salamah ra, ketika turun ayat Al-Qur'an :
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
(QS. Al-Ahzab : 33)
Maka Rasulullah saw, memanggil Ali, Fatimah, Hasan, Husein.
Kemudian beliau bersabda : “Mereka adalah ahlu baitku”
(HR. Hakim)
Dalam hadits lain Rasulullah saw, bersabda :
Jawaban Dari Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa atas beberapa persoalan
silakan di sebarkan bagi yg berkenan
DALAM HAL SHOLAT
1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca Usholi dengan suara keras. Karena niat itu pakerjaan hati, cukup dalam hati saja.
---
JAWAB
Hal ini merupakan ijtihad Imam Syafii Rahimahullah, barangkali anda belum mengenal siapa imam syafii, Imam Syafii adalah murid Imam Malik rahimahullah, beliau sudah hafidh alqur’an sebelum usia baligh, dan ia sudah melewati derajat Al Hafidh dimasa mudanya, yaitu telah hafal 100 ribu hadits dg sanad dan matan, dan beliau telah pula melewati derajat Alhujjah dimasa dewasanya, yaitu hafal 300 ribu hadits dg sanad dan matan, dan beliau kemudian terus memperdalam Syariah dan hadits hingga menjadi imam, dan murid beliau sendiri yaitu Imam Hanbali (Ahmad bin Hanbal) hafal 1 Juta hadits dg sanad dan matan, dan murid Imam syafii banyak yg sudah menjadi Muhaddits dan Imam pula, ratusan para Muhaddits dan Imam yg bermadzhabkan syafii, diantaranya Alhafidh Al Muhaddits Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi, Imam Al Hafidh AL Muhaddits Syarafuddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawi, dan imam imam lainnya, maka sangkalan anda batil karena anda hanya menyangkal tanpa ilmu, bukan seorang mujtahid, apalagi Muhaddits, mengenai penggunaan lafadh itu sudah muncul dalam kalangan Imam Madzhab, maka yg bermadzhabkan syafii boleh menggunakannya, dan tak satupun dalil atau ucapan para Imam dan muhadditsin yg mengharamkannya, lalu bagaimana anda mengharamkannya?
---
silakan di sebarkan bagi yg berkenan
DALAM HAL SHOLAT
1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca Usholi dengan suara keras. Karena niat itu pakerjaan hati, cukup dalam hati saja.
---
JAWAB
Hal ini merupakan ijtihad Imam Syafii Rahimahullah, barangkali anda belum mengenal siapa imam syafii, Imam Syafii adalah murid Imam Malik rahimahullah, beliau sudah hafidh alqur’an sebelum usia baligh, dan ia sudah melewati derajat Al Hafidh dimasa mudanya, yaitu telah hafal 100 ribu hadits dg sanad dan matan, dan beliau telah pula melewati derajat Alhujjah dimasa dewasanya, yaitu hafal 300 ribu hadits dg sanad dan matan, dan beliau kemudian terus memperdalam Syariah dan hadits hingga menjadi imam, dan murid beliau sendiri yaitu Imam Hanbali (Ahmad bin Hanbal) hafal 1 Juta hadits dg sanad dan matan, dan murid Imam syafii banyak yg sudah menjadi Muhaddits dan Imam pula, ratusan para Muhaddits dan Imam yg bermadzhabkan syafii, diantaranya Alhafidh Al Muhaddits Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi, Imam Al Hafidh AL Muhaddits Syarafuddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawi, dan imam imam lainnya, maka sangkalan anda batil karena anda hanya menyangkal tanpa ilmu, bukan seorang mujtahid, apalagi Muhaddits, mengenai penggunaan lafadh itu sudah muncul dalam kalangan Imam Madzhab, maka yg bermadzhabkan syafii boleh menggunakannya, dan tak satupun dalil atau ucapan para Imam dan muhadditsin yg mengharamkannya, lalu bagaimana anda mengharamkannya?
---












Telah menjadi tradisi di kalangan para ulama Salaf dan Khalaf bahwa ketika mereka menghadapi kesulitan atau ada keperluan mereka mendatangi kuburan orang-orang saleh untuk berdoa di sana dan mengambil berkahnya dan setelahnya permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Al Imam asy-Syafi’i ketika ada hajat yang ingin dikabulkan seringkali mendatangi kuburan Abu Hanifah dan berdoa di sana dan setelahnya dikabulkan doanya oleh Allah. Abu ‘Ali al Khallal mendatangi kuburan Musa ibn Ja’far. Ibrahim al Harbi, al Mahamili mendatangi kuburan Ma’ruf al Karkhi sebagaimana diriwayatkan oleh al Hafizh al Khathib al Baghdadi dalam kitabnya “Tarikh Baghdad”. Karena itu para ahli hadits seperti al Hafizh Syamsuddin Ibn al Jazari mengatakan dalam kitabnya 'Uddah al Hishn al Hashin :