Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

27 December 2013

MENCINTAI AHLUL BAIT

MENCINTAI AHLUL BAIT
___________________
Oleh : Mbah Rien.

Ahlul Bait Rasulullah saw, adalah semua orang
yang ada hubungan keluarga
dengan Rasulullah saw, Ali ra, Fatimah ra, Hasan ra, Husein ra.

Dari Siti Fathimah ra, Rasulullah saw, bersabda :
“Semua anak yang dilahirkan oleh ibunya bernasab kepada ayah mereka
kecuali Fathimah, akulah wali mereka, akulah nasab mereka
dan akulah ayah mereka”
(HR. Thabrani)

Dari Ummu Salamah ra, ketika turun ayat Al-Qur'an :
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
(QS. Al-Ahzab : 33)
Maka Rasulullah saw, memanggil Ali, Fatimah, Hasan, Husein.
Kemudian beliau bersabda : “Mereka adalah ahlu baitku”
(HR. Hakim)

Dalam hadits lain Rasulullah saw, bersabda :

21 December 2013

Ikut Madzhab Atau Ikut Al-Qur’an dan Sunnah?

ikut madzhab atau alquran sunnah
Tanya Jawab Bersama Ustadz Novel Muhammad Alaydrus 
(Pengasuh Majelis Ta’lim dan Dzikir Arraudhah, Solo)
Tanya:
Kenapa kebanyakan umat Islam dalam beribadah memakai madzhab Imam Syafi’i, Maliki, Hanafi atau Hambali, bukankah  yang benar adalah yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah (Hadits)? Kenapa tidak kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah saja?

04 December 2013

Ceramah sang Imam Husein Kecil

Pada masa kanak-kanaknya Imam Al Husain RA. seringkali ke masjid dan duduk dibawah mimbar Rasul SAW serta menghafalkan segala yang Nabi SAW Khutbahkan, kemudian Al Hussain kecil pulang dan menceritakan kepada Ibundanya Sayyidah Fathimah Az Zahra .....
Suatu kali Ibundanya menyiapkan satu kursi dan mendudukkan Al Hussain dikursi itu seraya berkata :

" BAIKLAH ANAKKU SAYANG...BERCERAMAHLAH SEPERTI KAKEKMU "

Al Hussain kecilpun menjelaskan apa yang dikatakan kakeknya Muhammad SAW di masjid dengan gaya bahasa yang sama.. Sayyidah Zahra pun bersyair tentangnya "

ENGKAU SERUPA DENGAN AYAHKU......

Doa Makan Bid'ah!



Dewasa ini banyak orang yang mengaku mengikuti slogan AlQuran dan Sunnah selalu mempermasalahkan hal-hal yang bersifat remeh menjadi besar, seolah mereka adalah Nabi yang diutus Allah untuk melusruskan ajaran yang dianut umat Islam selama ini. Kali ini mereka yang terpengaruh dengan wahabi membuat isu doa makan yang selama ini dibaca oleh sebagian muslimin ketika hendak makan.


Tidak sedikit kaum muslimin yang membaca doa dengan redaksi berikut sebelum makan :

اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار

Namun tidak sedikit pula yang membaca doa sebelum makan dengan redaksi lainnya seperti mayoritas santri-santri di pesantren, misal :


اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ

KISAH UST. HADI, HABIB LUTHFI BIN YAHYA DAN SEORANG AHMADIYYAH


Berikut adalah sebuah kisah nyata yang ditulis oleh saudara Dailami Firdaus. Beliau memiliki guru di rumahnya di Kepu Kemayoran bernama Ust. Hadi Balahmar (untuk kemudian disingkat Ust. Hadi atau Ka Hadi yang merupakan panggilan akrabnya). Beliau adalah seorang keturunan Arab Yaman namun bukan ahlul bait.

Ust. Hadi sangat dicintai masyarakat karena kesabarannya yang besar dalam mengajar dan beliau pun menjadi panutan warga di lingkungannya. Ust. Hadi juga sangat dihormati oleh masyarakat non Muslim. Guru-guru beliau yang tidak asing di kalangan warga Jakarta khususnya Kemayoran diantaranya KH. Maulana Kamal Yusuf (Paseban), Habib Seggaf bin Syaikh Abu Bakar (Cakung) juga almarhum KH. M. Syafi’i Hadzami. Dari KH. M. Syafi’i Hadzami beliau diamanatkan untuk menempati sebuah tanah waqaf yang khusus digunakan untuk ta’lim dan oleh Ust. Hadi dibangunlah sebuah madrasah bernama Madrasah Diniyyah al-Ma’muriyah al-‘Asyirotussyafi’iyyah yang selain merupakan cabang al-‘Asyirotussyafi’iyyah juga sebagai tanda kecintaan beliau kepada sang guru KH. M. Syafi’i Hadzami.

Rasulullah dan Jeruk Limau

Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam didatangi oleh seorang wanita kafir.

Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam seulas demi seulas dengan tersenyum.

Biasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda.

Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam itu. Lalu mereka bertanya.

Aswaja

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على سيدنا محمد رسول الله وعلى اله وجميع انبياءالله

definisi ahlus sunnah wal jama'ah
Setelah menelaah dari berbagai referensi dan rujukan yang secara spesifik menjelaskan pengertian Ahlussunnah wa Al Jamaah, bisa difahami bahwa definisi Ahlussunnah wa Al jamaah ada dua bagian yaitu: definisi secara umum dan definisi secara khusus .

* Definisi Aswaja Secara umum adalah : satu kelompok atau golongan yang senantiasa komitmen mengikuti sunnah Nabi SAW. Dan Thoriqoh para shabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fisik ( fiqih) dan hakikat ( Tasawwuf dan Ahlaq ) .

* Sedangkan definisi Aswaja secara khusus adalah : Golongan yang mempunyai I’tikad / keyakinan yang searah dengan keyakinan jamaah Asya’iroh dan Maturidiyah.

Pada hakikatnya definisi Aswaja yang secara khusus bukan lain adalah merupakan juz dari definisi yang secara umum, karena pengertian Asya’iroh dan Ahlussunnah adalah golongan yang komitmen berpegang teguh pada ajaran Rasul dan para sahabat dalam hal aqidah. namun penamaan golongan Asya’iroh dengan nama Ahli sunnah Wa Al Jamaah hanyalah skedar memberikan nama juz dengan menggunakan namanya kulli.

Syaih Al Baghdadi dalam kitabnya Al Farqu bainal Firoq mengatakan : pada zaman sekarang kita tidak menemukan satu golongan yang komitmen terhadap ajaran Nabi dan sahabat kecuali golongan Ahlussunnah wal jamaah. Bukan dari golongan Rafidah, khowarij, jahmiyah, najariyah, musbihah,ghulat,khululiyah, Wahabiyah dan yang lainnya. Beliau juga meyebutkan; bahwa elemen Alussunnah waljamaah terdiri dari para Imam ahli fiqih, Ulama’ Hadits, Tafsir, para zuhud sufiyah, ulama’ lughat dan ulama’-ulama’ lain yang berpegang teguh paa aqidah Ahli sunnah wal jamaah.

secara ringkas bisa disimpulkan bahwa Ahlu sunnah wal jamaah adalah semua orang yang berjalan dan selalu menetapkan ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat sebagai pijakan hukum baik dalam masalah aqidah, syari’ah dan tasawwuf.