DEFINISI SAHABAT
Menurut aqidah
Ahlussunah Waljamaah : Sahabat adalah orang yang waktu bertemu (berkumpul)
dengan Rasulullah dalam keadaan beriman dan waktu mati juga dalam keadaan
beriman.
Apabila ada orang yang waktu bertemu atau berkumpul dengan Rasulullah dalam keadaan beriman, kemudian dia murtad (keluar dari Islam), maka orang tersebut tidak termasuk (tidak digolongkan) sebagai sahabat. Sebab waktu mati dia tidak dalam keadaan beriman tapi sudah murtad.
Karena itu di zaman Khalifah Abu Bakar orang-orang murtad itu diperangi. Adapun orang-orang Munafiqin, mereka itu tidak termasuk sahabat, karena mereka itu tidak beriman, tapi pura-pura beriman. Dhohirnya beriman, tapi batinya tetap kafir.
Yang mengherankan mengapa orang-orang Syiah itu alergi dan sangat benci kepada para sahabat. Padahal apabila kita menyebut sahabat, maka didalamnya ada Imam Ali ada Siti Fatimah ada Al Hasan dan Al-Husin serta ada istri-istri Rosulullah saw. Mereka disamping sebagai Ahlul Bait juga sebagai sahabat Rosulullah saw.
Benarkah Rasululullah SAW pernah melarang umatnya mencaci-maki para sahabat dan adakah perintah beliau agar kita mencintai para sahabat ?
Rasulullah SAW pernah bersabda :
Apabila ada orang yang waktu bertemu atau berkumpul dengan Rasulullah dalam keadaan beriman, kemudian dia murtad (keluar dari Islam), maka orang tersebut tidak termasuk (tidak digolongkan) sebagai sahabat. Sebab waktu mati dia tidak dalam keadaan beriman tapi sudah murtad.
Karena itu di zaman Khalifah Abu Bakar orang-orang murtad itu diperangi. Adapun orang-orang Munafiqin, mereka itu tidak termasuk sahabat, karena mereka itu tidak beriman, tapi pura-pura beriman. Dhohirnya beriman, tapi batinya tetap kafir.
Yang mengherankan mengapa orang-orang Syiah itu alergi dan sangat benci kepada para sahabat. Padahal apabila kita menyebut sahabat, maka didalamnya ada Imam Ali ada Siti Fatimah ada Al Hasan dan Al-Husin serta ada istri-istri Rosulullah saw. Mereka disamping sebagai Ahlul Bait juga sebagai sahabat Rosulullah saw.
Benarkah Rasululullah SAW pernah melarang umatnya mencaci-maki para sahabat dan adakah perintah beliau agar kita mencintai para sahabat ?
Rasulullah SAW pernah bersabda :
الله الله فى اصحابى لا تتخذوهم غرضا من بعدى
فمن احبهم فبحبى أحبهم ،ومن أبغضهم فببغضى أبغضه
( رواه الترمذى )
“ Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah mengenai sahabat-sahabatku. Janganlah kamu menjadikan mereka sebagai sasaran caci-maki sesudah aku tiada. Barangsiapa mencintai mereka, maka berarti dia mencintai aku. Dan barang siapa membenci mereka, maka berarti dia membenci aku.”
( HR. At Turmudzi )
Sabda Rasulullah yang lain :
لا تسبوا أصحابى فوالذى نفسى بيده لو ان أحدكم
أنفق مثل أحد ذهبا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه
( رواه ا لبخارى ومسلم
)
“ Janganlah kalian mencaci maki sahabat-sahabatku. Demi Tuhan yang menguasai nyawaku, andaikata seseorang dari kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, tentunya ia tidak mencapai satu mud maupun setengahnya yang dibelanjakan oleh seorang dari mereka (sahabat-sahabatku)”
( HR. Bukhari dan Muslim )
Itulah diantara hadist-hadist yang menunjukkan keutamaan para sahabat dan pujian-pujian dari Rasulullah SAW untuk mereka. Serta perintah Rasulullah agar kita menghormati dan mencintai mereka. Disamping ancaman dari Allah dan RasulNya bagi orang-orang yang memusuhi dan mencaci-maki para sahabat.
& Apakah ada ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan kebesaran dan keutamaan para sahabat ?
Sebenarnya apabila orang-orang Syiah itu membaca Al-Quran dan memahami artinya, pasti mereka tidak akan bersikap yang tidak baik terhadap para sahabat.
Sebab dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan dan menerangkan kebesaran dan keutamaan para sahabat, serta ridha Allah pada mereka, disamping janji Allah untuk memasukkan mereka dalam surga.
Allah berfirman :
و السابقون الاولون من المهاجرين و الانصار و الذين
اتبعوهم باحسان رضى الله عنهم ورضوا عنه وأعد لهم جنات
تجرى تحتها الانهار خالدين فيها أبدا ذلك الفوز العظيم
( التوبة : ١٠٠ )
“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya, itulah kemenangan yang besar”
( QS. At Taubah : 100 )
Dalam ayat yang lain Allah berfirman :
والذين امنوا وهاجروا وجاهدوا فى سبيل الله والذين أووا
ونصروا اولئك هم المؤمنين حقا لهم مغفرة ورزق كريم
( الانفال : ٧٤ )
“ Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.”
( QS. Al Anfal : 74 )
Firman Allah yang lain :
لقد رضى الله عن المؤمنين اذ يبايعونك تحت الشجرة
فعلم ما فى قلوبهم فأنزل السكينة عليهم وأثابهم فتحا قريبا
( الفتح : ١٨ )
Sesungguhnya Allah
telah ridha terhadap orang-orang mu’min, ketika mereka berjanji setia kepadanya
dibawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu
menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya).”
( QS. Al Fath : 18 )
Demikian ayat-ayat yang menerangkan kebesaran dan keutamaan para sahabat serta ayat-ayat yang menunjukkan perjuangan dan pengorbanan para sahabat, serta pujian dan ridha Allah pada mereka.
Begitu pula janji Allah untuk memasukkan para sahabat dalam surga.
Apa yang mereka dapatkan tidak lain dikarenakan jasa-jasa mereka dalam membantu Rasulullah dalam menegakkan agama Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendampingi Rasulullah baik dalam suasana damai maupun perang, didalam suasana gembira maupun sedih. Mereka korbankan harta bendanya, serta jiwa dan keluarganya demi Islam. Sehingga wajarlah bila mereka itu mendapat kedudukan yang sangat tinggi dari Allah SWT.
Melalui merekalah kita menerima ajaran Islam yang sudah teratur, sehingga kita tidak susah-susah lagi mencari-cari dan mengumpulkan Kalam Allah (Al-Quran) serta hadist-hadist Nabi.
Oleh karena jasa-jasa mereka tersebut dan karena Allah dan RasulNya telah memuji dan memberikan kedudukan yang sangat tinggi pada mereka, maka kita golongan Ahlus Sunnah Waljamaah mencintai dan menghormati mereka.
Kita siap berkorban apa saja, baik harta dan benda maupun jiwa raga demi membela mereka.
No comments:
Post a Comment