Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

17 June 2012

Sholat mazhab Albani

Sholat mazhab Al Albani 
Mereka menyampaikan cobalah periksa kitab “Sifat sholat Nabi” karya ulama Al Albani, adakah hadits-hadits dhaif, maudhu’ dan lain lain.

Boleh jadi hadits-hadits yang menjadi landasan kitab “sifat sholat Nabi” adalah hadits shohih namun siapa yang dapat menjamin bahwa pemahaman ulama Al Albani pasti pula shohih atau pasti benar ?

Kemungkinan kesalahpahaman ulama Al Albani akan semakin lebih besar karena beliau tidak dikenal berkompetensi sebagai Imam Mujtahid Mutlak.

Hukum Facebookan dan peringatan Isra Mi'raj

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan manusia untuk dapat menjadi manusia yang berakhlak baik

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya “Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad).

Firman Allah ta’ala yang artinya,

“Sungguh dalam dirimu terdapat akhlak yang mulia”. (QS Al-Qalam:4)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21)

Imam Sayyidina Ali ra berpesan, “Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan akhlak mulia sebagai perantara antara Dia dan hambaNya. Oleh karena itu,berpeganglah pada akhlak, yang langsung menghubungkan anda kepada Allah”

Kutipan buku “Semalam bersama Jibril ‘alaihissalam” -Sayyid Muhammad bin Alwi Maliki

Berikut penjelasan ulama yang sholeh dari kalangan keturunan cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yakni Sayyid Muhammad bin Alwi Maliki. Kami kutipkan dari terjemahan kitab beliau yang aslinya berjudul “Wa huwa bi al’ufuq al-a’la” diterjemahkan oleh Sahara publisher dengan judul “Semalam bersama Jibril ‘alaihissalam”

***** awal kutipan *****

Mi’raj dan Syubhat tempat bagi Allah (hal 284)

Walaupun dalam kisah mi’raj yang didengar terdapat keterangan mengenai naik-turunnya Rasulullah, seorang muslim tidak boleh menyangka bahwa antara hamba dan Tuhannya terdapat jarak tertentu, karena hal itu termasuk perbuatan kufur. Na’udzu billah min dzalik.