Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

31 October 2012

Mut’ah


Mut’ah atau Zuwaaj Muaggot itu yang dimaksud adalah kawin kontrak. Waktunya terserah perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak. Boleh satu tahun, boleh satu bulan, boleh satu hari, boleh satu jam dan boleh sekali main. Sedang batas wanita yang di Mut’ah terserah si laki-laki, boleh berapa saja, terserah kekuatan dan minat si laki-laki. Mereka tidak saling mewarisi bila salah satu pelakunya mati, meskipun masih dalam waktu yang disepakati. Juga tidak wajib memberi nafkah (belanja) dan tidak wajib memberi tempat tinggal.
Mut’ah dilakukan tanpa wali dan tanpa saksi, begitu pula tanpa talaq, tetapi habis begitu saja pada akhir waktu yang disepakati. Pelakunya boleh perjaka atau duda, bahkan yang sudah punya istri. Sedang si wanita boleh masih perawan atau sudah janda, bahkan menurut fatwa khumaini seseorang boleh melakukan Mut’ah sekalipun dengan WTS. Adapun tempatnya boleh dimana saja, baik di dalam rumah sendiri maupun di luar rumah.

  Apa hukumnya MUT’AH ?

Ahlus Sunnah Waljamaah sepakat bahwa Mut’ah hukumnya haram. Dan diantara perawi haramnya Mut’ah adalah Al-Imam Ali kw.

Oleh karena itu di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Khalifah-khalifah sebelumnya dan sesudahnya Mut’ah hukumnya haram.

Memang di Zaman Rasulullah SAW, diwaktu peperangan yang memakan waktu yang lama, dengan maksud menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, Mut’ah pernah diperbolehkan, tetapi kemudian diharamkan
oleh Rasulullah SAW, setelah mendapat perintah dari Allah SWT.

Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda yg artinya :
“Wahai manusia sesungguhnya aku pernah membolehkan bagi kalian bersenang-senang dengan wanita (Mut’ah), maka ketahuilah bahwa Alloh telah mengharamkannya sampai hari kiamat. Barang siapa masih memilikinya, hendaknya dilepaskan dan jangan kalian ambil sedikitpun dari apa yang telah kalian berikan.”

Itulah sebabnya umat Islam tidak ada yang melakukan Mut’ah, sebab hukumnya sama dengan berzina.
Dalam hal ini Imam Ja’far Ash-Shadiq mengatakan :
المتعة هي عين الزنى  ( البيهقى ) 
Mut’ah itu sama dengan zina.”
(Al-Baihaqi)

Sebenarnya hampir semua aliran Syiah juga mengharamkan Mut’ah, terkecuali aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah saja yang memperbolehkan Mut’ah. Jadi golongan Syiah sendiri tidak sepakat dalam menghalalkan Mut’ah dan hanya satu aliran saja yang memperbolehkan Mut’ah, yaitu Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah atau Syiahnya Khumaini.

Sebagai contoh, Syi’ah zaidiyah mengharamkan Mut’ah, demikian juga Syi’ah Ismailiyah, mereka juga mengharamkan Mut’ah dan hanya Syi’ah Khomaini saja yang menghalalkan Mut’ah. Memang Syi’ah Imamiyah Itsnaasyariyah itu paling sesat diantara aliran-aliran Syi’ah yang lain.


Menurut ulama-ulama Syi’ah, bahwa yang mengharamkan Mut’ah adalah Kholifah Umar, benarkah?

Wahabi itu apa?

WAHHABIYYAH
Muhammad ibn Abdul Wahhab (Perintis gerakan Wahhabiyyah) adalah seorang yang tidak diakui keilmuannya oleh para ulama. Bahkan saudaranya; Sulaiman Ibn Abdul Wahhab menulis dua buah karya bantahan terhadapnya. Ini ia dilakukan karena Muhammad ibn Abdul Wahhab menyalahi apa yang telah disepakati oleh kaum muslimin baik di daerahnya maupun di tempat lain, baik dari kalangan pengikut mazhab Hanbali maupun pengikut mazhab lain. Bantahan pertama berjudul ( الصواعق الإلهية ) dan yang kedua berjudul ( فصل
ابخطاب فالرد على محمد بن عبد الوهاب ). Begitu juga seorang ulama madzhab Hanbali ternama, seorang mufti Makkah pada masanya, Syeikh Muhammad ibn Humaid tidak menyebutkan nama Muhammad ibn Abdul Wahhab dalam jajaran ulama mazhab Hanbali, padahal dalam kitabnya berjudul ( لسحب
الوابلة على ضرائح الحنابل ) ia menyebutkan sekitar 800 ulama laki-laki dan perempuan dari kalangan mazhab Hanbali. Yang disebutkan dalam kitab tersebut adalah biografi ayahnya; Syeikh Abdul Wahhab. Syeikh Muhammad ibn Humaid menyebutkan keilmuan ayahnya dan menyebutkan bahwa ayahnya ini semasa hidupnya sangat marah terhadap Muhammad tersebut dan memperingatkan orang-orang untuk menjauh darinya.

1. Al-Qur’an

خصائص نبينا : خص الله نبينا محمدا صلى الله عليه وآله وسلم بخصائص منها المعجزات الكثيرة كالقرآن العظيم معجزالبشر و هو أعظم معجزاته و أدومها لبقائه الى يوم القيامة ، و انشقاق القمر و تسليم الحجر و الشجر و تسبيح الحصى في كفه و حنين الجذع  و منها كونه خاتم الأنبياء و منها كونه مبعوثا الى كافة الخلق و منها كومه شرعه ناسخا لشرع من قبله و غيرذلك .

Allah telah memberikan kepada Rasulallah saw dengan kelebihan dan keistimewaan yang luar biasa yang tidak diberikan kepada makhluk makhluk lainnya, diantaranya:

MUKJIZAT NABI SAW
Dalam Islam, mukjizat mukjizat Nabi saw banyak sekali, baik sebelum beliau diutus menjadi nabi atau sesudahnya. Hal ini terbukti dalam hadits yang menceritakan kebesaran mukjizat Nabi saw. Adapun mukjizat Nabi saw yang terbesar adalah Al-Qur’an. Selain itu, Nabi saw juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra’ dan Mi’raj yang dilakukan Nabi saw dalam masa tidak sampai satu hari. Selain itu ada lagi mukjizat mukjizat lainya seperti, batu dan pohon memberi salam kepada Nabi saw, kerikil bertasbih di tangan Nabi saw, batang pohon kurma meratap kepada Nabi saw, juga Nabi saw merupakan penutup para nabi dan rasul, dan diutus untuk alam semesta, ajaran beliau menghapus ajaran ajaran sebelumnya yang dibawa para nabi dan rasul.

Beberpa Mukjizat Nabi saw yang terpenting diantaranya:

Al-QUR’AN
Telah disebut dalam pelajaran sebelumnya bahwa Mu’jizat terbesar yang diberikan kepada rasul terakhir Muhammad saw yaitu berupa al-Qur’anul Karim, kitab suci agama islam yang akan terjaga keasliannya hingga akhir zaman. Susunan bahasa dan gaya sastra al-qur’an yang tinggi menjadi bukti kuat jika ayat ayat dalam al-Qur’an bukanlah buatan manusia melainkan wahyu Allah.

Seperti telah disebutkan sebelumnya mukjizat diambil dari bahasa Arab a’jaza-y’ujizu yang berarti melemahkan, mengalahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya atau yang bisa melemahkan sesuatu itu dinamakan mukjizat atau pihak yang mampu melemahkan pihak lain dan mampu membuat lawannya lemah atau kalah, dinamakan mukjizat.

Atau dalam istilah lainya mukjizat adalah suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang nabi atau rasul, dijadikan sebagai bukti kenabian atau kerasulannya yang bisa melemahkan orang-orang yang ragu dengan apa yang telah dibawanya. Jadi mukjizat adalah hal yang tidak masuk akal dan tidak bisa dipelajari dan dibahas kenapa hal itu bisa terjadi. Mukjizat wajib diimani oleh setiap muslim yang didengar melalui ikhbariat – al-Qur’an dan Hadits.

2. Membelah Bulan

MEMBELAH BULAN
Apa mungkin terjadi?

Hadits di bawah ini insyallah bisa menyempurnakan keyakinan dan keimanan kita terhadap kekuasan Allah yang diberikan kepada Rasul-Nya, Muhammad bin Abdillah saw.

Dalam Bukhari bab Manaqib dari Anas bin Malik dan Muslim Bab sifat al-qiamah, al-jannah Wa an-Nar dari Anas bin Malik, juga dalam kitab kitab hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, tokoh tokoh kafir Quraisy berkumpul seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan lain lainnya. Mereka berkumpul meminta kepada Nabi saw hal yang mustahil bisa terjadi menurut keyakinan mereka dan bisa melemahkan kedudukan beliau sebagai Nabi. Mereka meminta kepada Nabi saw untuk membelah bulan. Hal yang tidak masuk akal bukan? Mereka berkata, “Ya Muhammad, seandainya kamu benar benar seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua”. Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.”.

Lalu Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah saw memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Subahanallah. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah saw berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” .

Demikian jarak belahan bulan itu cukup jauh sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Menurut sebagain riwayat bulan terbelah menjadi dua belahan, belahan pertama berada di jabal Abi Qubais dan sebelah lagi berjalan ke arah jabal Qauqu’an. Kemudian kedua belan bulan itu kembali bersatu. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan mata telanjang..

Atas peristiwa ini Allah menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (Al Qomar, 1-2)

Terbelahnya bulan menjadi dua bagian dan disaksikan oleh kafir quraisy dan disebut dalam Al-Qur’an dan hadits, merupakan mukjizat atau sesuatu yang tidak masuk akal manusia bisa, yang diberikan kepada Nabi saw dan benar benar terjadi. Ini merupakan sebagai bukti atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana telah diberikan kepada para nabi dan rasul sebelumnya.

Seandainya mukjizat ini tidak disaksikan oleh setiap orang yang melihatnya dan seandainya hal itu tidak tertulis di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah saw, maka sudah barang tentu hal tersebut bisa diragukan kebenarnya. Tapi kita sebagi muslim wajib mempercayinya dengan kepercayaan yang kuat dengan apa apa yang telah tertulis dalam al-Qur’an dan telah disebut dalam hadits Nabi saw.

http://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/02/membelah-bulan/?preview=true&preview_id=181&preview_nonce=cc7cb29c08

3. Isra’ Mi’raj

ISRA’ MI’RAJ
Salah satu mukjizat Nabi saw yang terbesar adalah Isra’ dan Mi’raj. Hal ini merupakan kejadian yang luar biasa yang tidak bisa masuk akal manusia biasa tapi harus diyakini dan diimani oleh setiap muslim dengan keimanan yang benar. Kejadian luar biasa ini telah dialamai Nabi saw setahun sebelum beliau hijrah ke Madinah, yaitu tepatnya pada tanggal 27 Rajab setahun sebelum Hijrah Nabi.

Isra’ berasal dari asra’ yusri artinya berjalan di waktu malam. Jadi isra’ adalah perjalanan Nabi saw di malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan mi’raj berasal dari ’araja ya’ruju artinya naik. Jadi arti mi’raj bagi Rasul saw adalah naik ke langit sampai ke langit yang ketujuh bahkan ke tempat yang paling tinggi yaitu Sidrah al-Muntaha. Kejadian ini telah diabadikan dalam al-Qur’an di dalam surat al-Isra’.

Kejadian Isra’ dan Mi’raj merupakan rihlah ruhaniyah dan jasadiah atau perjalanan ruh dan jasad Nabi saw karena selama dalam perjalanan beliau banyak menyaksikan kejadian-kejadian luar biasa, pelajaran yang sangat berguna untuk membina beliau menjadi seorang nabi dan rasul. Jadi kejadian Isra’ Mi’raj Nabi saw bukan sekedar mimpi atau dilakukan oleh ruh Nabi saw. Tapi kejadian ini dialami Nabi saw dengan jasad dan ruh dan beliau dalam keadaan sadar bukan tidur. Ini pendapat sebagian besar ulama.

Setelah melakukan isra’ mi’raj, Nabi saw kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada kaum Quraisy Mekkah. Tentu peristiwa ini menjadi bahan tertawaan mereka,   tidak seorangpun percaya, bahkan yang sudah masuk islam pada saat itu banyak yang murtad. Karena mereka menganggap Nabi saw membawa berita palsu. Kecuali sahabat beliau Abu Bakar ra, orang pertama yang mempercayainya.

Kejadian ini memang tidak masuk di akal manusia biasa, tapi bagi orang beriman yang mempercayai bahwa Allah adalah Dzat yang maha berkuasa, kejadian tersebut bukan sesuatu yang mustahil. Sebab beliau tidak berisra’-mi’raj dengan kemauan sendiri, tapi dengan kehendak Allah. Dan Allah jika berkehendak sesuatu, maka tidak ada mustahil bagi-Nya untuk melakukannya (Kun Fayakun).

Jelasnya, Isra’ dan Mi’raj Nabi saw kejadian luar biasa dan merupakan mukjizat yang harus diyakini dan diimani oleh setiap muslim dengan keyakinan yang mantap. Adapun kisah Isra’ Mi’raj Nabi saw diperlukan pembahasan yang luas. Wallahua’lam. 

http://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/02/isra-miraj/?preview=true&preview_id=184&preview_nonce=67207732ac

4. Penutup Para Nabi & Rasul

كونه خاتم الأنبياء : يجب على كل مكلف أن يعتقد أن نبينا محمدا صلى الله عليه و آله سلم خاتم الأنبياء والمرسلين ، فلا نبي بعده أبدا الى يوم القيامة لقوله تعالى { مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً } . و قد أجمع المسلمون على أن معنى قوله خاتم النبيين أن الله ختم به النبوة و الرسالة و جعل آخر الأنبياء فلا نبي بعده الى يوم القيامة كما تواترت به الأحاديث ، قال صلى الله عليه و آله وسلم : ” سيكون في أمتى ثلاثون كذابا كلهم يدعي أنه نبي و أنا خاتم النبيين لا نبي بعدي ” (مسلم و أبو داود و الترمذي ) ، فمن اعتقد بوجود نبي بعد نبينا فقد كفر لأنه مكذب لاية في القرآن وهو قوله تعالى (خاتم النبيين ) و للأحاديث الصحيحة .
عموم بعثته : يجب على كل مكلف أن يعتقد أن نبينا محمد صلى الله عليه و آله وسلم مرسل الى كافة الخلق من الإنس و الجن و الملائكة ، لقوله تعالى { وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ } ، فمن نفى عموم بعثته صلى الله عليه و آله وسلم فقد كفر .

PENUTUP PARA NABI DAN RASUL
Dari mukjizat Nabi saw adalah beliau diutus sebagai penutup para nabi dan rasul, diutus bukan untuk manusia saja tapi untuk alam semesta. Dan ajaran yang dibawanya menghapus semua ajaran ajaran sebelumnya.

Penegasan bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul Allah yang terakhir telah banyak ditegaskan Allah dalam al-Qur’an dan ditegaskan pula oleh Rasul-Nya di dalam al-hadits. Jadi kalau ada orang mengaku sebagai nabi setelah beliau, pasti dengan tegas umat Islam akan menolak keberadaanya dan tidak mempercayainya, karena Nabi saw adalah akhir dan penutup para nabi. Keyakinan bahwa Rasulallah saw adalah nabi terakhir begitu kuat tertanam di dada para sahabat beliau, sehingga ketika ada yang mengaku sebagai nabi, pasti dengan tegas mereka menolaknya dan sekaligus menyatakan perang kepada mereka
Satu lagi yang paling penting harus diketahui oleh setiap muslim dan wajib meyakinkan dengan sebenar benarnya keyakinan bahwa Nabi kita Muhammad saw merupakan penutup dan akhir para nabi dan rasul.

Tidak ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad saw sampai hari kiamat.
وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” (Al-Ahzab, 40).

Beliau adalah utusan Allah yang terakhir bagi umat manusia, pembawa rahmat untuk seluruh alam semesta dan pelengkap dan penyempurna ajaran ajaran yang telah dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Beliau bukan saja diangkat sebagai seorang nabi dan rasul tetapi juga sebagai pemimpin yang membawa perdamaian di dunia.

Para ulama telah bersepakat bahwa arti penutup nabi nabi disini sesungguhnya Allah telah menutup kenabian dan risalah setelah kenabian dan risalah Muhammad bin Abdillah saw dan tidak diturunkan lagi setelah beliu satu nabipun di permukaan bumi sampai hari kiamat sebagaimana tercantum dalam hadits, beliau bersabda “Akan datang kepada umatku 30 pendusta, mereka semuanya mengaku sebagai nabi, sedangkan aku adalah nabi yang terakhir dan penutup para nabi nabi dan tidak ada nabi setelahku” (Muslim, Abu Daud, Tirmidhi)

Seandainya ada orang tidak mempercayai bahwa nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi nabi, dan menyakini bahwa ada lagi nabi setelah beliau, maka orang itu dikatagorikan bukan muslim dan digelari kafir. Karena dia telah mendustai al-Qur’an dan hadits Nabi saw.  Begitu pula halnya, seandainya seorang muslim tidak mempercayai bahwa Nabi Muhammad saw adalah pembawa rahmat untuk seluruh alam semesta dan pelengkap dan penyempurna ajaran ajaran yang telah dibawa para nabi dan rasul sebelumnya, maka kedudukannya juga sama adalah kafir.

Karena ia telah mengingkari firman Allah
وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (Saba’,. 28)

http://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/02/penutup-para-nabi-rasul/?preview=true&preview_id=190&preview_nonce=01856b2a8b

5. Mukjizat-mukjizat lain-nya

BATU DAN POHON MEMBERI SALAM KEPADA NABI SAW
Dikisahkan oleh Ali bin Abi Thalib ra: ”Pernah aku bersama sama Rasulallah saw berada di Makkah, lalu kami keluar di sekeliling kota. Dan beliau tidak dijumpai oleh gunung dan pohon kecuali mereka berkata: Assalamu ‘Alaikum Ya Rasulallah” (HR Tirmidhi)

KERIKIL BERTASBIH DI TANGAN NABI SAW
Dan Abu Dzar ra berkata: “Sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah saw dalam sebuah halaqoh; ditangannya ada batu kerikil, lalu batu kerikil itu bertasbih di telapak tangannya. Bersama kami ada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra, maka orang-orang yang berada dalam halaqoh semua mendengar tasbihnya. Kemudian (batu itu) diberikan kepada Abu Bakar ra; lalu batu tersebut bertasbih ditelapak tangannya , semua yang berada di halaqoh mendengar tasbihnya. Kemudian diberikan kembali kepada Rasulullah saw dan bertasbih lagi ditangannya. Kemudian diberikan kepada Umar ra, lalu bertasbih ditelapak tangannya, semua yang berada di halaqoh mendengar tasbihnya. Kemudian diberikan kepada Utsman bin Affan ra, lalu bertasbih ditangannya. Kemudian diberikan kepada kami, tetapi batu tersebut tidak bertasbih ketika berada di tangan salah seorang dari kami. [HR.ath-Thabrani).

BATANG POHON KURMA MERATAP KEPADA NABI SAW
Ratapan batang pohon kurma kepada Rasulullah saw. dan tangisannya dengan suara keras yang bisa didengar seluruh orang yang berada di masjid beliau. Itu terjadi setelah Rasulullah saw. meninggalkannya.
Dikisahkan oleh Jabir bin Abdullah, Rasulallah saw sering berdiri dekat sebuah pohon kurma. Ketika sebuah tempat duduk disediakan baginya, kami mendengar pohon itu menangis bagaikan unta betina hamil sampai Nabi saw  jongkok dan memeluk pohon itu. (Hadits shahih riwayat Imam Bukhari).
Dan masih banyak lagi mukjizat mukjizat Nabi saw yang disebut oleh penulis dan ini perlu pembahasan tersendiri, diantaranya:
- Mimbar menangis mendengar ayat ayat Allah yang dibacakan Nabi saw
- Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.
- Air memancar dari sela-sela jari Nabi saw.
- Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Nabi saw
 - Medoakan Ali bin Abi Thalib sembuh dari sakit matanya.
 - Mendatangkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.
- dll

http://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/02/mukjizat2-lain-nya/?preview=true&preview_id=187&preview_nonce=ab3a00589c

24 October 2012

HUKUM SELAMATAN HARI KE-3, 7, 40, 100, SETAHUN, DAN 1000 HARI



Hukum selamatan hari ke-3, 7, 40, 100, setahun, dan 1000 hari diperbolehkan dalam syari'at Islam. Keterangan diambil dari kitab "Al-Hawi lil Fatawi" karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi jilid 2 halaman 178 sebagai berikut:

قال الامام أحمد بن حنبل رضي الله عنه فى كتاب الزهد له : حدثنا هاشم بن القاسم قال: حدثنا الأشجعى عن سفيان قال
قال طاوس: ان الموتى يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا عنهم تلك الأيام , قال الحافظ ألو نعيم فى الجنة: حدثنا أبو بكر بن مالك حدثنا عبد الله بن أحمد بن حنبل حدثنا أبى حدثنا هاشم بن القاسم حدثنا الأشجعى عن سفيان قال: قال طاوس: ان الموتى يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا عنهم تلك الأيام

Artinya:
"Telah berkata Imam Ahmad bin Hanbal ra di dalam kitabnya yang menerangkan tentang kitab zuhud: Telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Qasim sambil berkata: Telah menceritakan kepadaku al-Asyja'i dari Sufyan sambil berkata: TelaH berkata Imam Thawus (ulama besar zaman Tabi'in, wafat kira-kira tahun 110 H / 729 M): Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut.

Telah berkata al-Hafiz Abu Nu'aim di dalam kitab Al-Jannah: Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Malik, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepadaku Ubay, telah menceritakan kepadaku Hasyim bin al-Qasim, telah menceritakan kepadaku al-Asyja'i dari Sufyan sambil berkata: Telah berkata Imam Thawus: Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut."

Selain itu, di dalam kitab yang sama jilid 2 halaman 194 diterangkan sebagai berikut:

ان سنة الاطعام سبعة أيام بلغنى أنهامستمر الى الأن بمكة و المدينة فالظاهر أنها لم تترك من عهد الصحابة الى الأن و انهم أخذوها خلفا عن سلف الى الصدر الأول

ِArtinya:
"Sesungguhnya, kesunnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari merupakan perbuatan yang tetap berlaku sampai sekarang (yaitu masa Imam Suyuthi abad ke-9 H) di Mekkah dan Madinah. Yang jelas kebiasaan tersebut tidak pernah ditinggalkan sejak masa sahabat sampai sekarang, dan tradisi tersebut diambil dari ulama salaf sejak generasi pertama, yaitu sahabat."



Udlhiyyah (Qurban) dan Problematikanya

Udlhiyah atau Qurban adalah menyembelih hewan kurban di hari raya kurban (Idul Adha) dan hari-hari tasyriq dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dasar disyari’atkan udlhiyyah :
1.  Surat Al-Kautsar : 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ – الكوثر 2
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah”
Pendapat yang paling kuat dalam mentafsiri lafadz وَانْحَرْ , adalah menyembelih hewan kurban.
2.  Hadits riwayat Anas bin Malik.
ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا   — متفق عليه
“Sesungguhnya Rasulullah S.A.W menyembelih dua domba putih yang bertanduk dengan tangannya sendiri, seraya mengucapkan basmalah dan bertakbir. Beliau meletakkan kakinya disamping leher domba (H.R. Bukhori-Muslim).
HIKMAH BERKURBAN : mencukupi kebutuhan fakir miskin di waktu Idul Adha sebagaimana zakat fitrah di waktu idul fitri.

HUKUM BERKURBAN

Hukum berkurban ada 3:
  1. Sunnah kifayah, artinya jika salah satu anggota keluarga telah berkurban, maka gugur tuntutan bagi anggota keluarga yang lain, namun pahala hanya untuk yang berkurban saja.
    * Yang dimaksud keluarga disini adalah orang yang di nafkahi, meskipun bukan nafkah wajib.
  2. Sunnah ‘ain muakkad, yaitu untuk per-individu sekalipun bagi yang sedang haji, dengan syarat :
  • Islam
  • Mukallaf (baligh dan berakal).
  • Mampu, yaitu memiliki kelebihan harta untuk menafkahi dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya (makanan, pakaian dan tempat tinggal) selama hari raya kurban hingga hari tasyriq (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah).
3.  Wajib, yaitu dengan dua sebab :
  • Nadzar , misal: perkataan :”saya nadzar menyembelih kurban”.
  • Menentukan/mengisyaratkan kepada hewan kurbannya, seperti ucapan : “ini adalah kurbanku” atau  “saya jadikan kambing ini sebagai kurbanku”.  Namun pendapat Sayid Umar Al-Bashri, perkataan “ini adalah kurbanku”  dengan tujuan memberitahukan bahwa hewan ini untuk kurban, tidak menjadi wajib (bukan ta’yin).

21 October 2012

1. Biografi Nabi

الدرس الحادي عشر
في الأحوال المتعلقة به صلى الله عليه وآله وسلم
نسبه سيدنا محمد : يجب على كل مكلف أن يعرف نسبه صلى الله عليه آله وسلم من جهة أبيه و أمه الى عدنان الذي انعقد الإجماع عليه لأنه من أحوال المتعلقة به صلى الله عليه و آله وسلم الثابتة له بالتواتر

PELAJARAN KESEBELAS: PERIBADI NABI SAW
SYARAH
NASAB NABI SAW
Nama Muhammad dalam bahasa Arab berarti “terpuji”, maksudnya beliau adalah manusia paling terpuji. Kita sebagai muslim wajib mempercayai bahwa Muhammad bin Abdillah adalah seorang nabi dan rasul. Beliau adalah utusan Allah yang terakhir bagi umat manusia, pembawa rahmat untuk seluruh alam semesta dan pelengkap dan penyempurna ajaran ajaran yang telah dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Beliau bukan saja diangkat sebagai seorang nabi dan rasul tetapi juga sebagai pemimpin yang membawa perdamaian di dunia.
Michael H. Hart, dalam bukunya ”The 100”, menetapkan Rasulallah saw sebagai tokoh pertama yang paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Rasulallah saw adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran.
”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (al-Fath, 29)
Rasulallah berperawakan sedang, berkulit putih kemerah merahan, berdahi lebar, berambut hitam dan panjang, bermata jeli, bertubuh sempurna, sedap dipandang mata, lesung pipit, senyumnya menarik, tidak ada seorang pun di dunia yang menyamainya dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan jasad
Tidak diutus seorang rasul atau nabi ke dunia kecuali memiliki sifat sifat yang lengap, sempuran dan luar biasa, baik dari segi fisiknya atau keturunannya. Silsilah dan keturunan Rasulallah saw dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Mu`ad bin Adnan. Dimana Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh.
Di bawah ini ringkasan biografi Nabi saw yang wajib diketahiu oleh setiap muslim yang baligh dan berakal agar bisa dijadikan teladan dalam kehidupan sehari hari.
Nama Muhammad Rasulallah saw
Nama Bapak Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (disebut juga Quraisy) bin Malik bin al-Nadr (disebut juga Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Mu’ad bin‘Adnan.
Nama Ibu Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (disebut juga Quraisy) bin Malik bin al-Nadr (disebut juga Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Mu’ad bin ‘Adnan.
Nama Nenek dari Bapak Fatimah binti Umar Al-Makhzumiyah
Nama Nenek dari Ibu Burrah binti Abdul U’za’ bin Utsman bin Abduddar bin Qushay bin Kilab bin Murrah
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, dekat Al-Shofa di Rumah Abi Thalib (sekarang dijadikan Perpustakaan Makkah), hari Senen 12 Rabiul Awal tahun 53 sebelum Hijrah bertepatan tanggal 20 April 570 M
Nama Bidan Syaffa binti A’uf (Ummu Abdurahman)
Nama Pengasuh Ummu Aiman
Nama Penyusu 1-  Stuaibah Al-Aslamiyah (Budak Abu Lahab)2 – Halimah binti Abi Dhuaib Al-Sa’diyyah (Istri Harist bin Abdul U’zza)
Tempat dan Tanggal Diutus Goa Hira, Makkah 27 Ramadhan 13 Sebelum Hijrah (17 Agustus 609M)
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah 12 Rabiul Awal 11 H bertepatan tanggal 6 Juni 632M
Tanda Tanda Jasmani Berperawakan sedang, Berkulit putih kemerah merahan, berdahi lebar, berambut hitam dan panjang, bermata jeli, bertubuh sempurna, sedap dipandang mata, lesung pipit, senyumnya menarik, tidak ada seorang pun di dunia yang menyamainya dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan jasad.
Saudara Susu Nabi Dari Stwaibah:1- Abdullah bin Jahsy 2- Hamzah bin Abdul Muthalib
3- Abu Salamah bin Abdul Asad
4- Masruh ibnu Stuaibah
Dari Halimah Al-Sa’diyyah
1- Abdullah bin Harist
2- Anisah binti Harist
3- Hudhafah binti Harist
Istri-Istri Nabi 1- Khadijah binti Khuailid2- Saudah binti Zama’h 3- A’isyah binti Abu bakar As-Shiddik
4- Hafshah binti Umar bin Khattab
5- Zeinab binti Khuzaimah
6- Hind binti Hudhaifah
7- Zainab binti Jahsy
8- Juwairiyah binti Harist
9- Shafiyyah binti hay
10- Ramlah binti Abi Sufyan
11- Maimunah binti Al-Harist
12- Mariya binti Syamu’n
Putra Putri Nabi 1- Qasim2- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir) 3- Ibrahim
4- Zainab
5- Ruqayyah
6- Ummu Kalstum
7- Fatimah
Cucu Cucu Nabi 1- Ali2- Abdullah 3- Hasan
4- Husen
5- Muhsin
6- Umamah
7- Ummu Kalstum
8- Zainab
Paman Nabi(Dari Bapak) 1- Zubair (Abu Thahir)2- Abu Thalib (Abdu Manaf) 3- Abbas
4- Dhirar
5- Hamzah
6- Al-Muqawm
7- Hijl
8- Harist
9- Abu lahab (Abdul U’zza’)
10- Ghaidaq
11-Abdul Ka’bah
12- Qustm
Bibi Nabi(Dari Bapak) 1- Ummu Hakim Al-Baidha’2- A’tikah 3- Umaimah
4- Arwa’
5- Burrah
6- Shafiyyah
Paman Nabi(Dari Ibu) 1- Al-Aswad bin Yaghust2- Abdullah bin Al-Arqam bin Yaghust
 
Sumber: http://hasanassaggaf.wordpress.com

2. Putra Putri Nabi

أولاده : يجب على المكلف معرفة أولاده صلى الله عليه وآله وسلم لأنه من الأحوال المتعلقة به و الثابتة بالتواتر، و هم سبعة : ثلاثة ذكور و أربعة بنات ، أولهم القاسم ثم زينب ثم رقية ثم فاطمة ثم أم كلثوم ثم عبد الله ثم أبراهيم و كلهم من سيدتنا خديجة  إلا ابراهيم فأمه مارية القبطية رضي الله عنهم . 

PUTRA PUTRI NABI SAW
Setiap muslim wajib mengetahui nama nama putera puteri Nabi saw yang terdiri dari 3 laki laki dan 4 perempuan, yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kaltsum, Abdullah dan Ibrahim. Semua putera puteri Nabi saw dari istri beliau Siti Khadijah binti Khuailid ra kecuali Ibrahim dari istri beliau Mariya al-Qibthiyyah. Mereka adalah keluarga Nabi saw dan orang orang yang dicintai beliau. Rinciannya sbb:
1-Qasim
Nama Qasim: adalah putera  pertama Nabi saw. Dengan lahirnya Qasim, beliau diberi julukan nama Abu Al-Qasim. Abu artinya bapak dan Qasim adalah putera pertama Nabi saw. Pemberian nama ini merupakan tradisi orang Arab, setiap lahir putera pertama dan diberi nama (Fulan misalnya), ayahnya selalu diberi julukan nama Abu Fulan.  
Nama Bapak Muhammad bin Abdullah saw
Nama Ibu Khadijah binti Khuailid ra
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah
Jenis Kelamin Laki Laki
Tempat dan Tanggal Wafat Makkah, wafat dalam usia kurang dari setahun

2- Zainab
Nama Zainab 
Nama Babak Muhammad bin Abdullah saw
Nama Ibu Khadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 23 sebelum Hijrah Nabi saw
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat dan Tanggal Pernikahan Makkah
Nama Suami Abul A’sh bin Rabie’ (Anak Halah binti Khuailid, Saudara Siti Khadijah ra)
Nama Anak 1- Ali (Wafat semasih kecil)2- Umamah (Dikawini Imam Ali ra setelah wafat Fatimah ra kemudian dikawini Mughirah bin Naufal setelah Imam Ali ra), dari kedua duannya tidak mendapatkan keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 8 Hijrah. Rasulallah saw sendiri turun ke dalam kuburan disaat pemakaman.
Wafat Pada Usia 31 tahun
Tanda Tanda Istimewa 1- Sabar dalam segala musibah menimpahnya. Rasulallah saw bersabda atas diri Zainab “Sesungguhnya ia adalah sebaik baiknya anakku dalam menerima musibah”.2- Ikut berhijrah bersama Nabi saw.3- Menolak duduk di Makkah dengan suaminya yang belum masuk Islam. Setelah masuk islam tahun 8 Hijrah, Nabi saw mengembalikannya kepada suaminya.

3- Ruqayyah
Nama Ruqayyah 
Nama Bapak Muhammad bin Abdullah saw
Nama Ibu Khadijah binti khuailid
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 22 Sebelum Hijrah
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat dan Tanggal Perkawinan Makkah. Dua kali menikah dengan:1- U’tbah bin Abu Lahab (Masuk islam tahun pembebasan Makkah)2- Ustman bin Affan
Nama Anak Abdullah bin Ustman bin Affan (wafat semasih kecil)
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, tahun 2 Hijrah (wafat dalam usia 24 tahun)
Tanda Tanda Istimewa Mendapatkan pengakuan Nabi saw atas penjagaan Allah terhadap diri dan suaminya Ustman bin Affan saat berhijrah ke Habasyah. Beliau bersabda “Allah telah menjaga Ustman dan keluarganya setelah penjagganNya terhadap Lut as saat berhijrah”

4- Fatimah
Nama Fatimah (Al-Zahra’)
Nama Babak Muhammad bin Abdullah saw
Nama Ibu Khadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 18 sebelum Hijrah
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat dan Tanggal Perkawinan Madinah, tahun 2 Hijrah
Nama Suami Ali bin Abi Thalib ra
Nama Anak Hasan, Husen, Muhsin (wafat semasih kecil), Ummu Kalstum, Zainab
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, 3 Ramadhan tahun 11 Hijrah
Wafat Pada Usia 29 Tahun
Tanda Tanda Istimewa ”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku.” (Al Hadis).Kata ‘Fatimah’ berasal dari suku kata ‘Fathama’ yang berarti menyapih atau menghentikan atau menjauhkan. Sebuah riwayat menyebutkan, dinamakan ‘Fatimah’ karena Allah ingin menjauhkan putri bungsu Rasulallah saw dari neraka. Dari cintanya Rasulallah kepada Fatimah, belilau selalu menyebut nyebut fatimah sebagai contoh dan perumpamaan, misalnya “ jika anakku Fatimah mencuri, aku akan potong tangannya” hadisth ini menggambarkan bagaimana Rasulallah saw tidak pilihkasih dalam menegakkan hukum agama, sampai sampai ia bersedia memotong tangan anaknya yang paling dicintainya, Fatimah, jika ia mencuri demi untuk menegakkan keadailan.Fatimah juga disebut al-Battul yang berarti memisahkan, karena kenyataannya ia memang terpisah atau berbeda dari wanita-wanita lainnya, baik dari segi keutamaan, agama dan kecantikannya. Ada lagi yang mengatakan, karena ia memisahkan diri dari keduniaan untuk mendekat kepada Allah. Di kalangan suku Quraisy, Fatimah dikenal fasih dan pintar.Fatimah dilahirkan di Makkah tahun 18 sebelum hijrah Nabi saw. Dia adalah putri bungsu Rasulallah saw setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Saudara laki-lakinya yang tertua Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda. Fatimah sangat terkenal di dunia Islam, karena ia hidup paling dekat dan paling lama bersama Rasulallah saw. Dari dialah keturunan Rasulallah saw (ahlul Bait) berkembang yang tersebar di hampir semua negri Islam. Fatimah dinikahkan dengan Ali bin bi Thalib setahun setelah hijrah. Pada waktu itu Tidak sedikit dari orang orang Quraisy yang ingin menikahinya. Ya maklum, selain cantik rupawan, ia adalah perempuan terhormat, anak Rasulullah saw. Dia pernah dilamar oleh Sayyidina Abu Bakar dan Umar, sahabat terdeket Rasulallah saw, namun ditolak secara halus oleh beliau.
Fatimah sangat sederhana dalam berumah tangga dengan imam Ali ra, bahkan sering kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudungnya pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah. Namun demikian, mereka tetap bahagia sebagai suami istri sampai akhir hayat.
Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah saw. Putri yang sangat dicintai Nabi saw. Suatu waktu Rasulallah saw pernah mengatakan kepada imam Ali ra, ”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku.” Ini dikatakan oleh Rasulullah saw sehubungan dengan keinginan seorang tokoh Quraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada imam Ali ra. Imam Ali tidak menolak tetapi segera dicegah oleh Rasulullah saw.
Pernah Rasulallah saw marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah ra akan dimadu Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ketika mendengar rencana itu, Rasulallah saw pun langsung masuk ke masjid dan naik ke atas mimbar, lalu berseru, “Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi aku tidak akan mengizinkan. Sungguh aku tidak izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, dan aku persilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku, apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga.” Begitulah kurang lebih bunyi hadist Rasulallah saw.
Hadist di atas juga merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah saw kepada putri bungsunya. Memang benar Rasulallah saw sangat sayang kepada Fatimah. Sampai sampai waktu sakit keras menjelang wafatnya, beliau tidak henti hentinya menagis karena berat meninggalkan anaknya yang dicintainya.
Fatimah meninggal enam bulan setelah wafatnya Rasulallah saw dalam usia 28 tahun. Merasa ajal sudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Sebelum meninggal ia sempat berwasiat. Anda tahu apa wasiatnya? “hanya Ali, suamiku, yang boleh menyentuh tubuhku”.

5- Ummu Kaltsum
Nama Ummu Kalstum 
Nama Babak Muhammad bin Abdullah SAW
Nama Ibu Khadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, Tahun 19 Sebelum Hijrah Nabi saw
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat dan Tanggal Perkawinan Menikah dua kali di Makkah dan Madinah
Nama Suami 1- Di Makkah dengan U’taibah bin Abu Lahab (mati musyrik)2- Di Madinah tahun 3 Hijrah dengan Ustman bin Affan ra yang dijuluki Dhun-Nurain karena menikah dengan dua putri Nabi saw
Nama Anak Tidak mendapakan keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, tahun 9 Hijrah
Wafat Pada Usia 28 tahun
Tanda Tanda Istimewa 1- Menikah dengan sahabat Nabi saw yang mulia Ustman bin Affan ra setelah mati suami pertama U’taibah bin Abi Lahab (kafir)2- Dinikahkan Nabi saw atas perintah Allah. Rasulallah saw bersabda atas dirinya “Aku telah mendapat perintah dari Allah untuk menikahkan putriku Ummu Kalstum dengan Ustman” 

6- Abdullah
Nama Abdullah (At-Thayyib atau At-Thahir)
Nama Babak Muhammad bin Abdullah SAW
Nama Ibu Khadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, lahir sebelum Nabi diutus sebagai Rasul
Jenis Kelamin Laki laki
Tempat dan Tanggal Wafat Makkah, sebelum Nabi saw diutus sebagai Rasul (usianya kurang dari setahun)

7- Ibrahim
Nama Ibrahim  
Nama Babak Muhammad bin Abdullah saw
Nama Ibu Mariya binti Syamun al-Qibthiyyah
Nama Penyusu Ummu Saif
Tempat dan Tanggal Lahir Madinah, Dhul Hijjah tahun 8 Hijrah
Jenis Kelamin      Laki laki
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, tahun 10 Hijrah (wafat dalam usia kurang dari 3 tahun)
Tanda Tanda Istimewa 1- Sangat dicintai Nabi saw2- Diberi nama Ibrahim mengambil barakah dari nama datuk beliau Ibrahim as
 
http://hasanassaggaf.wordpress.com

3. Istri Istri Nabi

زوجات و سراريه :
زوجاته صلى الله عليه و آله وسلم أحدى عشرة مات منهن في حياته اثنان ، هما خديجة بنت خويلد و زينت بنت خزيمة أم المساكين و توفي صلى الله عليه و آله وسلم عن تسع ، هن : عائشة بنت أبي بكر الصديق و حفصة بن عمر بن الخطاب و أم سلمة بن أمية بن المغيرة و إسمها هند ، و أم حبيبة بنت أبي سفيان بن حرب و أسمها رملة ، و زينب بنت جحش ، و ميمونة بن الحارث الهلالية ، و جويرية بنت الحارث الخزاعية و صفية بنت حيى بن أخطب الإسرائيليسة و سودة بنت زمعة .
سراريه : أربعة مارية القبطية أم أبراهيم و ريحانه بنت يزيد من بني النضير و جارية وهبتها زينب بنت جحش ، و جارية أخرى اسمها زليخا القرظية 

ISTRI ISTRI NABI SAW
Rasulallah saw wafat meninggalkan 11 istri. Mereka adalah wanita wanita mulia yang mendapat penghargaan dari beliau dan sangat setia kepada beliau dalam segala hal. Kesetiaan mereka telah terbukti dengan menjadi pendamping Nabi saw dalam suka dan duka. Mereka adalah wanita wanita yang mencintai dan dicintai Nabi saw dan lebih memilih menjadi istri Nabi saw ketimbang dengan harta dan kemewahan dunia. Kisah kisah mereka telah diabadikan dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلاً  وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ اْلآخِرَةَ فَإِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.” (al-Ahzab, 28-29).
Mereka termasuk keluarga Nabi saw yang terbaik dan juga merupakan ibu ibu dari seluruh umat Islam (ummahatul mukminin). Oleh karena itu setiap muslim wajib menghormati mereka, mendo’akan dan membacakan shalawat kepada mereka, bukan mencari-cari kesalahan mereka, atau mencuci-maki mereka apalagi melaknat mereka atau mengkafirkan mereka (Naudhubillahi min dhalik). Dari kecintaan Nabi saw terhadap mereka kita dianjurkan untuk memberi shalawat kepada mereka. Hal ini bisa dilihat dari hadits yang diriwatkan dari Abu Humaid al-Sa’idi. Sesungguhnya para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Bagaimana cara kami membaca shalawat kepadamu?” Rasulullah saw menjawab, “Bacalah, “Ya Allah mudah-mudahan engkau selalu mencurahkan shalawat kepada Muhammad, istri dan anak cucunya.” (al-Bukhari).
Dari ketinggian derajat mereka disisi Rasulallah kita diharuskan mengetahui siapa istri istri nabi itu? Siapa nama nama mereka dan bagaimana perjuangan mereka dalam mendapingi Nabi saw sebagai istri?
Telah disebut diatas bahwa jumlah istri istri Nabi saw ada sebelas, dua dari mereka wafat disaat beliau masih hidup yaitu: Khadijah binti Khuailid dan Zainab binti Khuzaimah yang dijuluki Umul Masakin, semoga Allah memberikan ridho-Nya kepada mereka.
Adapun yang hidup sampai Rasulallah saw wafat ada 9 istri yaitu, ‘Aisyah binti Abu Bakar Siddiq, Hafshah binti Umar bin Khattab, Ummu Salamah binti Umayyah bin al-Mughirah (dijuluki juga denga nama Hind), Ummu Habibah binti Abi Shufyan bin Harb (dijuluki juga dengan nama Ramlah), Zainab binti Jahsy, Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyah, Juwairiyah binti al-Harits al-Khazaiyah, Safiyyah binti hayy bin Akhthab al-Israiliyah (orang yahudi), dan Saudah binti Zam’ah.
Ada lagi 4 istri istri Nabi yang berasal dari budak perempuan Nabi saw yang dimerdekakan yaitu: Mariyah al-Qibthiyah, Raihanah binti Yazid dari Bani al-Nadhir, dan dua orang budak perempan yang nama nama mereka tidak begitu dikenal yaitu seorang budak perempuan yang dihibahkan dari Zainab binti Jahsy, dan seorang budak perempuan lagi yang bernama Zulaikha al-Quradhiyah.
Adapun ringkasan sejarah mereka adalah sbb:
1- Khadijah Binti Khuailid
Nama Khadijah  
Nama Bapak Khuailid bin Asad bin Abdul U’zza’ bin Qushay bin Kilab bin Murrah
Nama Ibu Fatimah binti Zaidah
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah 68 sebelum Hijrah
Tempat dan Tanggal Pernikahan Makkah, tahun 28 sebelum Hijjrah
Mahar 20 unta betina
Status Janda
Tempat dan Tanggal Wafat Makkah, tahun 10 setelah kenabian dinamakan “Tahun Kesedihan”
Lama Perkawinan 25 tahun
Nama Anak dari Nabi saw 1- Zainab2- Al-Qasim3- Ruqayyah 4- Ummu Kalstum
5- Fatimah
6- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir)
Nama Suami Pertama Abu Halah (Nabbasy bin Zararah Al-Tamimi)
Nama Anak dari Suami Pertama 1- Hind  (Masuk Islam)2- Halah (Masuk Islam)
Nama Suami Kedua A’tik bin Abid Al-Makhzumi
Nama Anak  dari Suami Kedua 1- Hind (Masuk Islam)
Tanda Tanda Istimewa Kadijah adalah wanita pertama yang menyambut seruan iman tanpa membantah dan berdebat.Beliau telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwanya, dan hartanya untuk kepentingan dakwah Nabi saw. Rasulallah saw pernah bersabda“Laki laki sempurna banyak sekali, dan tidak ada yang sempurna dari wanita kecuali empat, Mariyam binti I’mran, Asiya istri Firaun, Khadijah binti Khuailid dan Fatimah binti Muhammad” Kadijah adalah Istri pertama dan tercinta yang tidak pernah dimadu. Rasulallah saw sangat mencintai istrinya Khadijah. Kisah cinta beliau dengan Khadijah ra adalah kisah cinta paling setia sepanjang sejarah umat. Tidak bisa dibandingkan dengan kisah cinta Qais dan laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet, karena kisah ini tidak hanya berakhir dengan perkawinan kemudian menghilang tanpa bekas, atau berakhir dengan berumah tangga kemudian melanglangbuana tanpa arah. Akan tetapi kisah cinta Rasulallah saw dengan siti khadijah adalah kisah yang tidak putus dan tidak pernah putus walaupun salah satu dari insan itu sudah meninggal dunia.
Maka kisah cinta beliau dan istrinya Khadijah adalah kisah cinta yang paling agung, cinta yang paling suci, kisah cinta yang paling sejati, cinta yang luar biasa yang terus belanjut walaupun siti Khadijah telah pulang ke rahmatullah.
Kisah cinta beliau dengan istrinya Khadijah pernah berkisah, yaitu setelah merebut kota kelahiranya, Makkah, beliau ditawarkan penduduk agar tinggal di rumah rumah mereka. Akan tetapi beliau menolak dan menyarankan para sahabat agar segera mendirikan kemah di muka kuburan istrinya, Khadijah ra. Beliau berseru: “Dirikanlah bagiku kemah di muka kuburan Khadijah”. Begitulah kecintaan Rasul saw terhadap istrinya, Khahdijah ra.
Di lain kisah, pernah setelah penaklukan kota Makkah, banyak suku Quraisy yang datang mengelilingi Rasulallah saw, mereka datang untuk meminta maaf kepadanya. Kaum Quraisy di bawah pimpinan Abu Sufyan datang menghampirinnya. Tiba tiba saja beliau melihat seorang nenek tua datang terbungkuk bungkuk ingin menemui beliau. Begitu melihat nenek tadi, beliau segera meninggalkan rombongan kaum Quraisy yang ada di sekelilingnya dan langsung berdiri menyambut kedatangannya. Beliau duduk di samping nenek tua tadi dan diajaknya berbicara dan bercerita. Kelihatanya begitu akrab Rasulallah saw dengannya. Tidak sedikit waktu yang diluangkan untuk berbincang bincang denganya.
Melihat kejadian itu A’isyah ra bertanya kepada beliau: “Siapa gerangan nenek tua tadi wahai Rasulallah?”. Beliaupun menjawab “Ia adalah sahabat akrab Khadijah”. A’isyah kembali berkata: Apa yang engkau bicarakan denganya wahai Rasulallah? Beliau menjawab “Kami membicarakan hari hari indah bersama Khadijah”. Ketika itu timbulah raca cemburu dalam diri A’isyah, lalu ia berkata “Apakah engkau masih mengingat ngingat orang tua yang sudah menjadi tanah itu. Sedangkan Allah telah menggatinya dengan yang lebih baik?”. Rasulallah marah besar dan nampak jelas kemarahannya dari raut muka beliau, lalu berkata “Demi Allah, Dia tidak pernah menggantinya dengan seorang perempuan yang lebih baik darinya”. Kemudian Rasulallah menyebut jasa jasa baik Khadijah terhadap beliau dan Agama Islam. A’isyah merasa bersalah, lalu dia berkata “Mintailah ampunan bagiku wahai Rasulallah”. Lalu beliau menjawab “Mintalah maaf kepada Khadijah, baru aku akan memintakan ampun bagimu”. (hadist Bukhari)
Jelasnya, bahwa jasa Khadijah ra yang besar pada risalah nubuwwah dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati suaminya, Rasulallah saw, sehingga beliau selalu menyebut nyebut kebaikanya walupun ia telah wafat. Makanya tak heran jika Allah telah menyampaikan salam khususNya untuk Khadijah ra melalui perantaraan Jibril as kepada Rasulallah saw disertai kabar gembira “Aku telah sediakan baginya rumah di surga yang dibuat dari emas yang tiada kesusahan baginya atau kepayahaan”

2- Zainab binti Khuzaimah yang dijuluki Umul Masakin
Nama Zainab  Ummul Masakin (Ibu orang orang miskin)
Nama Bapak Khuzaimah bin Al-Harist bin Abdullah
Nama Ibu Hind binti A’uf
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 26 sebelum hijrah
Tempat dan Tanggal Pernikahan Madinah, Ramadhan 3 Hijrah
Status Janda
Mahar 400 Dirham
Lama Perkawinan 8 Bulan
Sebab Perkawinan Menghormati suaminya pertama, Abdullah bin Jahsy, saudara susu Nabi saw yang mati syahid dalam peperangan Uhud
Nama Suami Pertama Abdullah bin Jahsy, saudara susu Nabi saw. dikarunia 4 anak darinya
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Rabiul Akhir tahun 4 Hijrah, dan Nabi saw masih hidup.
Tanda Tanda Istimewa 1- Senang bersadakah dan memberi makan orang miskin, makanya dijuluki Ummul Masakin (Ibu orang orang miskin)2- Ia saudaranya istri Nabi Maimunah binti Harist dari ibu3- Istri pertama yang wafat sebelum wafatnya Nabi

3- ‘Aisyah Binti Abu Bakar Siddiq
Nama A’isyah  
Nama Bapak Abu Bakar Assiddiq
Nama Ibu Zainab binti Abdu Dahman (Ummu Ruman)
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 9 sebelum Hijrah
Tempat dan Tanggal Pernikahan Madinah, tahun pertama Hijrah
Mahar 400 Dirham
Setatus Perawan
Lama Perkawinan 11 Tahun
Sebab Perkawinan 1- Memperkuat hubungan Nabi saw dengan sahabat pertama Abu Bakkar Assiddiq ra . 2- Diangkat sebagai wakil Nabi bagi wanita dalam memberi penerangan ilmu agama. Para sahabat Nabi saw menyakinkan bahwa tidak ada satu masalah apapun yang ditanya A’isyah kecuali mereka mendapatkan jawaban darinya.
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Ramadhan 58 Hijrah
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tanda Tanda Istimewa 1- Satu satunya perawan yang dikawini Nabi saw.2- Pintar dan banyak membawakan hadist Nabi saw.3- Dijuluki Ummu Abdullah oleh Nabi saw karena kecintaannya kepada Abdullah bin Zubair, anak saudara perempuan A’isyah ra. 4- Turun baginya ayat ifik (tersebarnya berita bohong tentang dirinya) – lihat surat An-Nur 11,12 dan terjemahannya.

4- Hafshah Binti Umar Bin al-Khattab
Nama Hafshah  
Nama Bapak Umar bin Khattab
Nama Ibu Zainab binti Madhu’n
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 18 sebelum Hijrah Nabi
Tempat dan Tanggal Pernikahan  Madinah, Tahun 3 Hijrah
Mahar Xxx
Status Janda
Lama Perkawinan 8 Tahun
Sebab Perkawinan 1- Memperkuat hubungan Nabi saw dengan sahabat kedua Umar bin Khattab ra2- Menghormati suami pertama Khunais bin Hudhafah yang mati syahid dalam peperangan Uhud
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 41 Hijrah
Nama Anak dari Nabi  Tidak dikaruniai keturunan
Nama Suami Pertama Khunais bin Hudhafah mati syahid dalam peperangan Uhud
Tanda Tanda Istimewa 1- Sastrawan unggul2- Selalu puasa dan sholat malam.3- Pernah diputus Nabi saw kemudian Jibril datang kepada beliau lalu berkata “Kembalilah kamu wahai Muhammad kepada Hafshah sesungguhnya ia wanita yang selalu puasa dan bangun malam, sesungguhnya ia istrimu di surga” 3- Penjaga Mushhaf pertama (Al-Quran) yang dikumpulkan Abu Bakar Siddik ra di rumahnya

5- Ummu Salamah Binti Umayyah Bin Al-Mughirah (Hind)
Nama Hind atau Ummu Salamah Al-Makhzumiyah
Nama Bapak Abi Umayyah (Hudhaifah bin Al-Mughirah)
Nama Ibu A’tikah binti A’mir
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi
Tempat dan Tanggal Pernikahan Madinah, tahun 4 Hijrah
Status Janda
Mahar Perabotan rumah tangga
Lama Perkawinan 7 Tahun
Sebab Perkawinan 1- Menghormati suaminya Abi Umayyah saudara susu Nabi saw yang telah wafat2- Mengikat hubungan tali persaudaraan dengan bapaknya ketua suku Quraisy terbesar dari Bani Makhzum
Nama Suami Pertama Abu Salamah Abdullah bin Abul Asad, saudara susu dan anak bibi Nabi saw yang berhijrah ke Habasyah dan Madinah.
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Syawal 61 Hijrah.
Tanda Tanda Istimewa 1- Wanita pertama yang berhijrah ke Habasyah2- Wanita pertama yang masuk ke Madinah dengan unta berkamar (Houdaj)3- Cantik, Cerdik dan berakal. Nabi saw selalu menghargai ide-idenya diantaranya saat perjanjian Al- Hudaibiyah. Sahamnya terhadap da’wah Nabi saw sangat besar. 4- Ia adalah anak paman Khalid bin Walid dan saudara susu A’mmar bin yasir
5- Ketika turun ayat “Innama Yuridullah Liyudhiba A’nkumurijsa Ahlalbait” di rumahnya, iapun berkata “Wahai Rasulallah apakah aku termasuk Ahlul Bait?” Rasulallah saw menjawab “Betul insyallah”

6- Umu Habibah Binti Abi Sufyan bin Harb (Ramlah)
Nama Ramlah (Ummu Habibah)
Nama Babak Abu Sufyan bin Harb
Nama Ibu Shafiyyah binti abil ‘Ash
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi saw
Tempat dan Tanggal Pernikahan Madinah, Tahun 7 Hijrah
Status Janda
Mahar 400 Dinar dibayar oleh raja An-Najasyi (Ethiopia)
Lama Perkawinan 4 Tahun
Sebab Perkawinan 1- Membuat hubungan baik dengan Abu Sufyan pemimpin Qurasy Makkah yang memusuhi Nabi saw. Mendengar berita perkawinan Nabi saw dengan putrinya, Abu Sufyan merasa bangga. Ia berkata “Ia (Muhammad) adalah kuda pacu yang tidak pernah menundukan hidungnya ke tanah (sangat mulia)”.2- Membalas jasa Ramlah yang telah berhijrah ke Habasyah hingga wafat suaminya.
Nama Suami Pertama Ubaidillah bin Jahsy
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 44 Hijrah
Tanda Tanda Istimewa 1- Sabar dan banyak membawa keberkahan2- Ikut berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) bersama sama suaminya Ubaidillah yang masuk agama Kristen dan mati di sana.3- Dilamar Nabi saw dengan mahar 400 dinar yang dibayar oleh Raja Habasyah (Ethiopia) sebagai hadiah darinya.

7- Zainab Binti Jahsy
Nama Zainab atau Ummul Masakin kedua (Ibu orang orang Miskin kedua), dijuluki juga Ummul Hakam
Nama Babak Jahsy bin Riab
Nama Ibu Umaimah binti Abdul Muthalib (Bibi Nabi saw)
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi saw
Tempat dan Tanggal Perkawinan Madinah, Tahun 5 Hijrah
Status Janda
Mahar 400 Dirham
Lama Perkawinan 6 Tahun
Sebab Perkawinan Dikawini atas perintah dari Allah demi untuk membatalkan hukum “Attabanni” atau pengangkatan anak setelah ditalak oleh anakangkat Nabi saw Zed  bin Haristah. Lihat surat Al-Ahzab 37 dan terjemahannya
Nama Suami Pertama Zed bin Haristah
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 20 Hijrah
Tanda Tanda Istimewa 1- Pengiba, suka bersedekah, dijuluki Ibu orang orang miskin kedua. 2- Istri yang bangga karna dinikahi Nabi saw atas pernitah Allah

8- Maimunah Binti Al-Harits Al-Hilaliyah
 Nama Maimunah (Nama Asalnya Burrah, diganti Nabi saw menjadi Maimunah)
Nama Babak Harist bin Huzn Al-Hilali
Nama Ibu Hind bint A’uf
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah, Tahun 18 sebelum Hijrah
Tempat dan Tanggal Pernikahan Kampung Saraf dekat Makkah, tahun 7 Hijrah
Status Janda
Mahar 400 Dirham
Lama Perkawinan 5 Tahun
Sebab Perkawinan 1- Membuat hubungan kekeluargaan dengan kabilah Al-Hilali (kabilah menengah).2- Diriwayatkan perkawinanya dirayakan di kampung Saraf dekat kota Makkah dan diundang semua pamong peraja Quraisy untuk menghadirinya. Mereka merasa bangga sehingga selalu disebut-sebut  “Mantu kami Muhammad”
Nama Suami Pertama 1- Masu’d bin A’mr bin Umair As-Staqafi (Ditalak)2- Abu Rihim bin Abdul U’zza Al-A’miri (Bercerai Mati)
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Makkah, Tahun 51 Hijrah
Tanda Tanda Istimewa 1- Senang bersilaturahim dengan keluarga dan banyak bertakwa kepada Allah.2- Rasulallah saw bersabda “Wanita yang beriman ialah Maimunah istri Nabi, saudara saudaranya adalah Ummu Fadhl binti Harist, Salma binti Harist istri Hamzah dan Asma’ binti U’mais saudaranya dari ibu” 

9- Juairiyah Binti Al-Harits Al-Khuza’iyyah
Nama Juairiyah (Yahudi)
Nama Babak Harist bin Abi Dhirar
Nama Ibu Xxx
Tempat dan Tanggal Lahir Tahun 16 sebelum Hijrah
Tempat dan Tanggal Pernikahan Tahun 5 Hijrah (Setelah Peperangan Bani Al-Mushtaliq)
Status Janda
Mahar 400 Dirham
Lama Perkawinan 6 Tahun
Sebab Perkawinan Ia anak perempuan pemimpin Yahudi dari Bani Al-Mushtaliq yang ditawan. Rasulallah saw memberikan dua pilihan untuk pembebasannya, membayar upeti atau dikawini Nabi saw. Ia memilih dikawininya. Kemudian seluruh tawanan Bani Al-Mushtaliq dibebaskan karena hubungan beliau dengan pimpinanya menjadi kekeluargaan (mertua Nabi)
Nama Suami Pertama Musafih bin Shafwan
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 56 Hijrah
Tanda Tanda Istimewa 1- Senang berpuasa dan beribadah2- Membawa keberkahan bagi kaumnya karena hubunganya dengan Nabi saw sebagai istri. A’isyah ra berkata “Aku tidak mendapatkan wanita yang membawa keberkahan bagi kaumya selain Juairiyah”

10- Shafiyyah Binti Hayy Bin Akhthab al-Israiliyah
Nama Shafiyyah (Yahudi)
Nama Babak Hayy bin Akhthab
Nama Ibu Burrah binti Samual
Tempat dan Tanggal Lahir Khaibar, Tahun 10 sebelum Hijrah Nabi saw
Tempat dan Tanggal Pernikahan Saat kembalinya dari Khaibar, Tahun 7 Hijrah
Status Janda
Mahar Pembebasan dari tawanan Khaibar
Lama Perkawinan 4 Tahun
Sebab Perkawinan Ia anak perempuan pemimpin Yahudi dari Bani Nadhir yang ditawan. Rasulallah memberikan dua pilihan, dibebaskanya dari tawanan atau dinikahi Nabi saw. Ia memilih dinikahinya. Setelah dinikahi seluruh tawanan Bani Nadhir diberikan otoriti untuk tetap tinggal di Khaibar . 
Nama Suami  1- Salam bin Musykam2- Kinanah bin Rabie’Kedua duanya sastrawan besar Yahudi
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 50 Hijrah
Tanda Tanda Istimewa 1- Benar, bijaksana dan dipercaya2- Membela Khalifah Ustman di saat pengepungan orang orang pemberontak yang ingin membunuhnya, Ia membawa makanan dan minuman baginya3- Setelah perselisihan faham dengan A’isyah ra dan Hafshah ra ia mengadukan halnya kepada Nabi saw. Beliau pun bersabda ”Ya Shafiyyah! Katakanlah kepada A’isyah dan Hafshah bagaimana mereka lebih mulia darimu sedang suamimu Muhammad, bapakmu nabi Harun dan pamanmu nabi Musa”

11- Saudah Binti Zam’ah
Nama Saudah (Al-A’miriyah)
Nama Babak Zam’ah bin Qais bin Abdu Syamsy
Nama Ibu Syumusy binti Qais bin Zaid
Tempat dan Tanggal Lahir Makkah 68 Sebelum Hijrah
Tempat dan Tanggal Pernikahan Makkah, 3 sebelum Hijrah
Status Janda tua, tidak cantik, dan memiliki 5 anak
Mahar  Tidak ada
Lama Perkawinan 14 Tahun
Sebab Perkawinan Kedua Dilamar setelah wafat Khadijah ra untuk mengurus putra putri Nabi saw. Ia tua seusia Khadijah, istri Nabi, dan pula tidak cantik
Nama Anak dari Nabi Tidak dikaruniai keturunan
Nama Suami Pertama  Sakran bin A’mr, ikut berhijrah ke Habasyah
Tanda Tanda Istimewa 1- Istri kedua setelah wafat Khadijah ra.2- Tidak menolak permintaan Nabi mengawininya. Ia berkata “Wahai Rasulallah aku tidak berkehendak untuk kawin lagi, tapi aku ingin dibangkitkan di Hari Kiamat bersama istrimu dan mendapat pahala yang sama dengannya”3- Senang bercanda. Pernah Ia berkata “Wahai Rasulallah aku sholat malam di belakangmu, sewaktu ruku’ aku pegang hidungku takut keluar darah karna ruku’mu terlalu lama”.  Rasulallah swa tertawa.

Istri istri Nabi saw dari budak perempuan:
1- Mariyah Al-Qibthiyyah
Nama Mariya  
Nama Babak Syamu’n
Nama Ibu Xxx
Tempat dan Tanggal Lahir Asiyut, Mesir
Tempat dan Tanggal Pernikahan Madinah, Tahun 7 Hijrah
Status Janda
Mahar didatangi dari Mesir sebagai hadiah dari Raja Muqauqis untuk Nabi saw
Lama Perkawinan 4 Tahun
Sebab Perkawinan 1- Satu satunya budak belian, setelah dimerdekanan, menjadi istri Nabi saw dan mendapat keturunan darinya.2- Menghapus perbudakan3- Ia sebagai hadiah dari raja Mesir Muqauqis untuk Nabi saw
Nama Suami Pertama Xxx
Nama Anak dari Nabi saw Ibrahim
Tempat dan Tanggal Wafat Madinah, Tahun 16 Hijrah
Tanda Tanda Istimewa 1- Dicintai Nabi saw, kecintaan ini tercermin dari sabda beliau “Sesungguhnya kamu akan membuka negeri Mesir, negeri yang dinamai Al-Qirath (Al-Qibth), jika kamu memasukinya berbuat baiklah kepada penduduknya sesungguhnya bagi mereka keselamatan dan kekeluargaan (sher)2- Dikaruniai putra yang diberi nama Ibrahim (wafat semasih kecil)

Dan istri istri Nabi saw yang lainya dari budak perempuan yaitu Raihanah Binti Yazid dari bani al-Nadhir, juga seorang budak perempuan yang dihibahkan kepada Nabi saw dari Zainab Binti Jahsy dan satu lagi seorang budak perempuan yang bernama Zulaikha al-Quradhiyah. Selain Mariya Al-Qibthiyyah, istri istri Nabi saw yang dari budak perempuan lainnya tidak begitu dikenal.

4. Hikmah Nabi Berpoligami

Hikmah Dan Atsar
Banyak musuh musuh Islam menggembor-gemborkan bahwa Nabi saw berpoligami karena menuruti hawa nafsu dan haus terhadap lawan jenisnya. Mereka menutup mata dan tidak mengetahui kenapa dan apa hikmahnya Nabi saw berpoligami. Setelah membaca ringkasan biografi istri istri Nabi saw yang tertulis diatas, ada beberpa poin penting yang perlu diketahi dari hikmah beliau bepoligami:

- Semua istri istri Nabi saw adalah janda kecuali siti ’Aisyah ra. Pernikahan beliau dengan wanita-wanita janda perang dan janda yang telah memasuki usia tua merupakan bukti yang sangat jelas bahwa Nabi saw adalah manusia yang sangat jauh dari keinginan untuk bersenang-senang dengan memenuhi kebutuhan biologis semata.

- Yang sangat perlu diketahui bahwa Nabi saw berpoligami 10 tahun sebelum beliau wafat, atau di hari hari akhir hayat beliau. Disaat siti khadijah istri beliau masih hidup beliau tidak melakukan poligami.

- Pernikahan Nabi saw semata-mata didasari faktor agama dan merupakan suatu hikmah, bukan untuk kepentingan dunia atau menuruti hawa nafsu.

- Pernikahan Nabi saw pula untuk memperkuat dan menyebarkan dakwah demi kebaikan islam, bukan untuk bersenang-senang. Pernikahan Nabi saw sengaja dilakukan oleh Nabi demi untuk menambah keakraban dengan orang orang yang sangat dekat di hati beliau, seperti perkawinan beliau dengan siti ’Aisyah puteri Abu Bakar Siddik ra dan perkawinan beliau dengan Hafsha putri Umar bin Khattab. Hal ini dilakukannya demi untuk menambah kecintaan mereka yang sangat dicintai Nabi saw.

- Pernikahan Nabi saw  bertujuan untuk melunakkan hati orang-orang menerima agama Islam dari tawanan perang, seperti perkawinan beliau dengan Syafiyyah binti Hayy dan Juairiyah binti al-Harits. Sehingga para tawanan tersebut membuka peluang untuk masuk Islam, dan selanjutnya berdiri dalam barisan pengibar serta pembela panji-panji Islam.

- Dan masih banyak lagi hikmah hikmah yang tidak bisa diketahui kenapa nabi bepoligami. Yang penting tujuan nabi berpoli gami bukan untuk kepentingan dunia dan untuk bersenang senang atau memenuhi kebutuhan biolgois semata mata.

 http://hasanassaggaf.wordpress.com

08 October 2012

PENGERTIAN THORIQOH./TASYAWUF.

Oleh Von Edison Alouisci (Sunni Madzab Safi`i)


Dalam dunia tsawauf seringkali dikenal istilah thoriqoh, yang berarti jalan, yakni jalan untuk mencapai keridho'an Allah SWT. Dengan pengertian ini bisa digambarkan, adanya kemungkinan banyak jalan, sehingga sebagian sufi menyatakan aturuk biadadi anfasill makhluk, yang artinya jalan menuju Allah SWT itu sebanyak hitungan nafas makhluk, aneka ragam dan bermacam-macam. Kendati demikian orang yang hendak menempuh jalan tersebut haruslah berhati-hati, karena dinyatakan pula " faminha mardudah waminha maqbulah" yang artinya dari sekian banyak jalan, ada yang sah dan adapula yang tiadak sah, ada yang diterima adapula yang tidak diterima. Yang dalam istilah ahli thoriqoh disebut mu'tabaroh wa ghoiru mu'tabaroh.