Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

30 January 2013

Cinta yang melampau-lampau terhadap Nabi SAW?

Penjelasan dan pencerahan terhadap isu "cinta yang melampau-lampau terhadap nabi s.a.w" di jelaskan oleh Habib Ali Zainal Abidin al-Jufri



Semoga kita mendapat kan syafaat Rasulullah saw.
(Aamiin ya Allah)

#tolong share (bagikan)


http://www.youtube.com/watch?v=08wGHgsFcnQ
 

Innama Muhammad

All about love...

Wahai saudaraku
tahukah kalian makna
“innama Muhammad”

makna nama
Muhammad artinya adalah nama yang selalu dipuji,,

dan yang banyak terkumpul
padanya sifat-sifat
yang terpuji.

dan beliau saw.
memang orang yang
paling berhak
menyandang nama Muhammad.

Karena apa ?

Cinta Tulus yang Merasuk ke dalam Jiwa

http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/08/masjid-nabawi-madinah.jpg
Masjid Nabawi Madinah

Tsauban, namanya; seorang pemuda yang tertawan dan menjadi budak akibat kekalahan yang dialami kaumnya di suatu peperangan. Ia dibeli oleh Rasulullah s.a.w. yang kemudian memerdekakannya. Tetapi kemerdekaan yang telah dimilikinya kembali tidak pernah membuatnya pergi meninggalkan sosok yang memerdekakannya. Ia bahkan makin bertambah cinta kepada Rasulullah yang menjadi sebab keislaman dan kemerdekaannya itu. Ia bahkan telah berikrar untuk mengabdikan diri kepada Rasulullah s.a.w. selama hidupnya.

Tsauban sangat sentimentil dalam cintanya kepada Rasulullah, sehingga ia tidak sanggup berpisah lama dengan beliau. Namun tidak selamanya pencinta dan sang kekasih dapat bersama-sama; perpisahan dengan orang yang dicintai kadang-kadang harus terjadi, walau hanya untuk beberapa saat. Itulah derita yang dialami oleh Tsauban dari waktu ke waktu.

Pada suatu hari Tsauban kembali muncul di hadapan Rasulullah s.a.w. Namun dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya makin mengurus, dan kesedihan tampak jelas mewarnai seluruh raut wajahnya.
“Gerangan apakah yang membuatmu kelihatan begitu sengsara, Tsauban?” tanya Rasulullah kepadanya.

~TELADANI AKHLAK NABAWIY~

DIALOG HABIB ALI AL-JUFRI HAFIZAHULLAH DENGAN KURT WESTERGAARD (Pelukis karikatur Nabi Muhammad)



Foto: ~TELADANI AKHLAK NABAWIY~

DIALOG HABIB ALI AL-JUFRI HAFIZAHULLAH DENGAN KURT WESTERGAARD (Pelukis karikatur Nabi Muhammad)

Habib Ali adalah sosok da`i muda yang energik, santun selalu tersenyum dan mengingatkan kita kepada Allah bila melihat wajahnya. Dakwahnya di fokuskan ke Negara-negara Eropa hingga Amerika, beliau salah satu murid dari guru mulia Al- Arif Billah Al- Allamah Habib Umar bin Hafidz, atas perintah gurunya beliau datang ke Indonesia dan memberikan tausyiah di Monas acara Dzikir Akbar bersama Majelis Rasulillah SAW pimpinan Sayyid Munzir Al-Musawa. Dengan zin Allah Ta`ala beliau terpilih untuk bertemu dengan Kurt Westergaard seorang
yang membuat karikatur Nabi Muhammad SAW yang nyeleneh
dan menyebar ke pelbagai penjuru dunia, membuat ummat islam marah. Kurt tampak gelisah,berbicarapun terlihat super hati-hati, berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Habib Ali, tenang, khusu`, ramah, santun dan senantiasa tersenyum. Sama sekali tidak terlihat kemarahan di wajahnya. Sampai-sampai Kurt terheran-heran, mengapa Habib Ali Al Jufri yang
sosok perawakannya seperti manusia yang pernah ia gambar, Rasulullah SAW yang bersorban dan berjubah bersikap sedemikian rupa.

“Mengapa anda menerima saya? padahal saya ini dicari-cari orang-orang Islam sedunia untuk di bunuh. Mereka menganggap saya menghina Rasulullah SAW karena membuat gambarnya. Tapi ketika saya bertemu anda. Anda tidak marah malah sebaliknya. Mengapa?”, Tanya Kurt.

Habib Ali dengan lembut menjawab, Mengapa saya harus marah kepada anda?” Apakah karena anda menggambar Rasulullah SAW dengan karikatur?” Kalau anda menggambar seperti itu, saya menyadari bahwa anda tidak kenal dengan Rasulullah SAW. Anda tidak mengetahui figur Rasulullah SAW yang sebenarnya.
Jadi wajar saja anda berbuat seperti itu. Seandainya anda bertemu Rasulullah SAW, saya yakin beliaupun
tidak akan marah dengan apa yang anda gambarkan. Saya juga yakin, anda akan dikasihi dan di sayangi oleh beliau shalallahu alaihi wasallam.

Beliau (saw) itu mempunyai sifat kasih sayang kepada setiap umat manusia, kepada umatnya, bahkan kepada musuhnya, kepada siapa saja….karena beliau saw diberi tugas oleh Allah sebagai rahmat didunia ini, dan menyampaikan agama islam,
agama yang baik untuk semua orang.
Jika sudah mempelajari figur nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam secara obyektif, anda pasti akan mencintai beliau. Anda menggambarkan seperti itu karena anda tidak tahu siapa beliau.”

Kurt pun terperanjat dengan ucapan Habib Ali ini. Dia lantas memuji-muji Habib Ali dan merasa bangga karena telah bertemu dengannya. Habib Ali Al-jufri dikenal sebagai da`i yang
santun banyak dari para cendikiawan non muslim dari negara- negara Eropa sampai Amerika masuk agama Islam.

Habib Ali menghimbau kepada umat islam agar menyikapi para pencela Islam dengan santun, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam

Menurutnya sikap santun dan ramah serta penuh kasih itu akan membuka mata orang-orang non muslim bahkan berdampak positif bagi umat
islam yang tinggal di negara-negara
berpenduduk minoritas muslim.

Allahumma Salli `ala Sayyidina Muhammad wa`ala alihi washahbihi wasallim

 Habib Ali adalah sosok da`i muda yang energik, santun selalu tersenyum dan mengingatkan kita kepada Allah bila melihat wajahnya. Dakwahnya di fokuskan ke Negara-negara Eropa hingga Amerika, beliau salah satu murid dari guru mulia Al- Arif Billah Al- Allamah Habib Umar bin Hafidz, atas perintah gurunya beliau datang ke Indonesia dan memberikan tausyiah di Monas acara Dzikir Akbar bersama Majelis Rasulillah SAW pimpinan Sayyid Munzir Al-Musawa. Dengan zin Allah Ta`ala beliau terpilih untuk bertemu dengan Kurt Westergaard seorang yang membuat karikatur Nabi Muhammad SAW yang nyeleneh dan menyebar ke pelbagai penjuru dunia, membuat ummat islam marah.

Kurt tampak gelisah,berbicarapun terlihat super hati-hati, berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Habib Ali, tenang, khusu`, ramah, santun dan senantiasa tersenyum. Sama sekali tidak terlihat kemarahan di wajahnya. Sampai-sampai Kurt terheran-heran, mengapa Habib Ali Al Jufri yang sosok perawakannya seperti manusia yang pernah ia gambar, Rasulullah SAW yang bersorban dan berjubah bersikap sedemikian rupa.

“Mengapa anda menerima saya? padahal saya ini dicari-cari orang-orang Islam sedunia untuk di bunuh. Mereka menganggap saya menghina Rasulullah SAW karena membuat gambarnya. Tapi ketika saya bertemu anda. Anda tidak marah malah sebaliknya. Mengapa?”, Tanya Kurt.

Pertanyaan Husain tentang Cinta



Ketika masih kecil Husain (cucu Rasulullah Saw.) bertanya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah engkau mencintai ...Allah?" Ali ra menjawab, "Ya".

Lalu Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?" Ali ra kembali menjawab, "Ya".

Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai Ibuku?" Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya".
Husain kecil kembali bertanya: "Apakah engkau mencintaiku?" Ali menjawab, "Ya".

Terakhir Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?"

Kemudian Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah karena cinta kepada Allah".

Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt