Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

28 May 2012

Ahlus sunnah diantara Wahabi dan Syi’ah

Semarak maulid digunakan sebagian kelompok untuk mempropagandakan faham mereka masing-masing, kelompok wahabi salafi menganggap bahwa itu tidak ada tuntunan dan bid’ah yang harus di berantas dengan cara apapun. Dengan dalil-dalil yang dipaksakan sebagaimana kebiasaan adat wahabi, mencaci dan menganggap semua sesat selain kelompoknya, itu menu harian yang di sajikan oleh ustadz dan syekh di radio siaran mereka yaitu radio Yang Menyesatkan.

 

Masyarakat kita yang muak dengan sajian kasar ala wahabi ini, ingin membantah tapi mereka tidak punya waktu untuk belajar urusan agama, karena mereka sibuk dengan kepentingan dunia, materi dan segala tipuannya, kita mencari ilmu dengan cara membuka internet, koran, radio dan lain lain karena itu lebih praktis .

 

Kesempatan ini rupanya di ambil dengan sigap oleh kelompok lain yang berlabel pecinta Ahlulbait (keluarga Nabi), dengan radio Yang Menyesatkan,  mereka lebih santun lebih luwes dibanding wahabi. Kelompok ini juga mengerti benar bahwa masyarakat kita yang senang maulid, haul, tahlil dan tawassul mereka bela dengan argument yang sebenarnya juga diambil dari ulama ahlusunnah.

 

Kita jangan terkecoh dengan propaganda syi’ah ini, walaupun mereka sepakat dengan kita dalam masalah maulid tahlil dan lain-lain, sungguh meraka juga sangat berbahaya dalam aqidah. Seperti meyakini ketidak otentikan Al-Quran, menganggap sayyidina Abubakar dan Umar RA serta mayoritas sahabat nabi SAW murtad, istri-istri nabi juga tidak luput dari celaan dan laknatan syi’ah.

 

Contoh riwayat dari kitab syi’ah yang berbohong atas nama para imam keluarga Nabi SAW:

1

- di sebutkan dalam kitab ushul al-Kafi (1/412), bahwa al-Jibti wa athThaghut adalah Abubakar dan Umar. 2-al-Kafi (1/422) abu Abdillah berkata,” sa ala sailun bi ‘adzabin wagi’ lil kafirina fi wilayati ‘ali laisa lahu dafi’,demi Allah beginilah ayat ini diturunkan pada Muhammad SAW. Artinya mereka mengatakan bahwa al-Quran kita tidak sama dengan yang mereka yakini karena pada al-Quran kita kata’ fi wilayati ‘ali tidak ada , dan memang itu kebohongan belaka. 3- al-Kafi (5/7) kitab sulaim bin qais (hal.362) tarikut taqiyyah ka tarikish shalah. Artinya yang meninggalkan taqiyyah seperti meninggalkan shalat. Dengan aqidah seperti ini maka mereka bebas berbohong kepada kita ahlus sunnah bahkan mendapatkan bonus pahala.

 

Oleh karenanya untuk membuktikan kelompok syiah ini memang tidak mudah, karena mereka melegalkan kebohongan dengan kata lain taqiyyah, sumpah pun mereka berani dengan alasan kebaikan dakwahnya. Oleh karenanya memahami gerakan ini tidak bisa hanya sekedar kita bertanya ,” apakah anda syi’ah? ,” tetapi memahami nya cukup dengan ciri-ciri keyakinan mereka saja. Walau pun ciri-ciri ini tidak prinsip tapi cukup untuk kita yang awam ini bisa mengerti agar lebih berhati-hati.

1- Suka membicarakan kesalahan sahabat nabi SAW , dalam setiap diskusi dan kesempatan apalagi mereka sudah banyak berperan pada media di negeri ini, baik radio koran dan lainnya.

2- Kalau ahlussunnah mengajak shalawat dengan berseru,” shallu ‘alan nabi, shallahu ‘ala Muhammad dan lain-lain, syi’ah berseru ‘alan nabi wa alih shalawat, sekali lagi ini bukan masalah penting hanya ciri-ciri saja.

3- Menggabung  (menjama’) shalat meskipun bukan musafir.

4- Melakukan ritual dengan menangis dan memukul badan pada tanggal 10 muharam.

5- Menghalalkan kawin kontrak atau mut’ah, ini salah satu pemikat jitu agar pemuda kita masuk dalam faham ini, selain bisa melampiaskan nafsu mereka di janjikan pahala yang besar.

6- Mencoba mengenalkan kita dengan lima madzhab, padahal  ahlussunah hanya mengenal  empat madzhab.

7- Tidak membaca amin disaat membaca Al-Fatihah, kecuali untuk taqiyyah.

 

Semoga ciri­-ciri kecil ini bermanfaat untuk lebih berhati-hati dari ajakan yang menyimpang dari ahlusunnah, mari rapatkan barisan, galang persatuan umat agar kita tidak semakin terperosok pada perpecahan. Syiah yang didukung oleh Iran dan Wahabi-Salafi yang di dukung oleh Saudi dengan dana yang sangat besar sedang menebarkan fahamnya di negeri miskin ini, kalau kita berdiam diri negeri ini akan menjadi seperti Iraq. Puluhan muslim tiap hari mati menyedihkan karena dua kelompok wahabi yang mengaku sunni pengikut sahabat dan syi’ah yang mengklaim pencinta keluarga nabi Muhammad SAW  ini bertikai berebut pengaruh . Dua negara kaya ini sedang mempromosikan faham nya di seluruh belahan dunia , Libanon, Sudan, Somalia, Afganistan dan lainnya termasuk negara kita ini.

 

Yahudi dan Amerika sukses memecah belah umat Islam, ikut menyuburkan tumbuhnya segala potensi perpecahan di semua negeri Islam. Tetapi kita belum terlambat mari hidupkan lagi majlis ilmu dengan panduan guru-guru yang beraqidah ahlussunnah yang mencintai ahlulbait dan para sahabat nabi Muhammad SAW.

 

Al-Imam Abdullah Al-Haddad RA ditanya ,’ mana yang lebih baik Nawashib (pembenci keluarga nabi SAW )  atau Rawafidh ( pembenci sahabat nabi SAW)?,’ beliau menjawab,” kotoran unta dibagi dua.” artinya keduanya bukan pilihan yang baik.

 

Ahlussunnah adalah pencinta ahlulbait dan pencinta para sahabat nabi SAW, bukan seperti syi’ah yang mengaku cinta keluarga nabi SAW  tetapi mencaci para sahabat, wahabi salafi yang mengklaim sesabagai pengikut para sahabat tetapi membenci ahlulbait bahkan mengingkari keberadaan mereka.

 

Dua kubu ini sama-sama agresif dalam menyebarkan fahamnya, bagi para ikhwan yang sering mendengarkan siaran radio hendaknya lebih berhati-hati karena mereka pun sudah memiliki radio  dakwah untuk menarik pada kedua aliran ini. Semoga Allah menjaga kita semua dari segala aqidah yang melenceng dari ajaran salaf dan keluarga nabi SAW.  Sehingga akhlak kita baik zahir dan batin bukan akhlak imitasi yang berpura-pura baik.



Source: http://www.majlisalfath.com/

No comments:

Post a Comment