Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

01 November 2012

Al Bayyinat menjawab tentang Syiah

APA DAN SIAPA ALBAYYINAT


Dengan berkembangnya aliran Syi'ah di Indonesia dimana ajaran-ajarannya telah menyimpang dari ajaran Rosululloh Saw bahkan mereka berani mencaci maki dan menghina serta memfitnah pemimpin pemimpin islam yang telah berjasa membantu Rosululloh saw, maka akibatnya telah
membuat keresahan dan perpecahan didalam   masyarakat, sehingga mengganggu stabilitas keamanan yang telah diciptakan oleh pemerintah.

Melihat situasi yang tidak menguntungkan dan membahayakan bagi agama,bangsa dan negara, maka bangkitlah orang-orang yang merasa terpanggil untuk melawan aliran tesebut. Berbagai usaha mereka lakukan dalam rangka membendung berkembangnya aliran yang menyesatkan tersebut.Selanjutnya setelah mendapat pengarahan dari beberapa pihak, baik dari Syibanul Alawiyyin (Sesepuh Habaib) serta tokoh-tokoh islam lainnya, maka orang-orang yang terpanggil melawan Syi'ah tersebut, membentuk satu Yayasan yang bernama ALBAYYINAT.

Yang bergerak dalam bidang da'wah islamiyah berdasarkan agidah Ahlussunnah Waljamaah serta bekerja sama dengan pemerintah dalam mewaspadai gerakan Syi'ah di Indonesia.

Disamping itu, Albayyinat merupakan wadah bagi orang-orang Sunni yang mempunyai kepedulian membela agidah Ahlussunnah Waljamaah, serta tidak senang melihat gerakan Syi'ah di Indonesia.Dengan demikian semua orang islam yang bergerak melawan Syi'ah, adalah otomatis orang Albayyinat. Di tiap kota di Indonesia bila disitu ada orang Syi'ah, pasti ada orang Albayyinat yang siap mengkonter propaganda Syi'ah. Bahkan di Singgapur, Malaysia, Hadramaut dan Saudi Arabia juga ada orang-orang Albayyinat.Albayyinat selalu menghimbau pada masyarakat, agar membantu pemerintah dalam mewaspadai gerakan Syi'ah di Indonesia.

Karena Albayyinat tidak menghendaki apa yang diperbuat oleh orang-orang Syi'ah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terulang lagi di bumi pertiwi ini.

Sumber: http://www.albayyinat.net/ind1.html

Imam Hasan Al-Bashri



Hasan Al-Bashri

Lahir dan pertumbuhannya:
Nama Hasan bin Yasar, maula (hamba yang dimerdekakan untuk laki-laki, untuk perempuan maulat) milik sahabat yang mulia Zaid bin Tsabit dan ibunya, Khairah maulat milik Ummu Salamah, istri Nabi saw.
Hasan lahir di Madinah, kira-kira tahun 30 H, dia tumbuh di rumah istri-istri Nabi, terutama rumah Umu Salamah. Dia terdidik di pangkuan Umu Salamah yang merupakan salah satu wanita Arab yang paling sempurna akal pikirannya, paling bijaksana, istri Nabi yang paling luas ilmuanya dan paling banyak meriwayatkan hadis dari beliau. Juga termasuk hitungan wanita Arab yang tahu tulis baca di zaman Jahiliah. 

Hasan juga mendapatkan kehormatan dapat menyusu dari Umu Salamah pada saat ibunya pergi untuk suatu keperluan. Maksud Umu Salamah hanya untuk menghibur Hasan kecil yang sedang menangis karena lapar tetapi dengan kehendak Allah tetek beliau mengeluarkan susu. Demikianlah Hasan terus berpindah-pindah dari rumah Ibu kaum Mukminin yang satu ke rumah Ibu kaum Mukminin yang lain. Dari iklim yang bersih itu Hasan menghirup akhlak, agama dan ilmu pengetahuan.

Menuntut ilmu:
Hasan berguru kepada sahabat-sahabat terkemuka di Mesjid Rasul saw. seperti; Usman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy‘ari, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah dan Abdullah bin Umar.
Lalu dia pindah ke Basrah bersama kedua orang tuanya. Basrah pada saat itu adalah salah satu pusat keilmuan terbesar. Mesjidnya selalu ramai dengan para sahabat yang datang silih berganti, terutama Abdullah bin Abbas yang selalu disertai oleh Hasan Al-Bashri. Dari sahabat inilah dia belajar tafsir, hadis dan ilmu membaca Alquran. Dari sahabat lain Hasan belajar fikih, sastra dan bahasa, hingga menjadi orang yang ilmunya paling banyak pada zamannya.