Marquee text

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS: At-Taubah 128)

16 January 2013

1. Cinta Keluarga Nabi

Cinta Keluarga Nabi

محبة الآل :
يجب كل مكلف حب آل النبي صلى الله عليه و آله وسلم و أزواجه و ذريته و أصحابه و تعظيمهم واحترامهم و توقيرهم و إكرامهم ، لقوله تعالى { قُل لاَّ أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى } و لقوله صلى الله عليه وآله وسلم ” لا تسبوا أصحابي فوالذي نفسي بيده لو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا  ما بلغ مد أحدكم و لا نصيفه “

CINTA KELUARGA NABI
Cinta kepada Ahlul Bait adalah hal yang wajib dan disarankan oleh agama, tidak sempurna agama seseorang jika tidak dikaitkan kecintaanya kepada Nabi saw, keluarga dan sahabatnya. Ahlul Bait Nabi saw adalah orang yang paling dekat dengan beliau, yang secara khusus dicintai, dihormati, dan dipeliharanya. Allah memuliakan mereka dan secara khusus dijaga agar tetap suci dan dijauhkan dari kekejian.
”Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (al-Ahzab, 33)

Telah sama kita maklumi, Rasulullah adalah nabi dan rasul Allah kepada seluruh manusia. Keberadaan beliau merupakan rahmat bagi alam semesta. Ayat Al-Quran secara tegas menyatakan hal tersebut, “Dan kami tidak mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (Al-Anbiya’,: 108).

Beliau juga rasul yang paling dicintai oleh Allah dan diberi gelar Al-Habib Al-A`zham (Kekasih yang Teragung). Kecintaan Allah kepada beliau telah dibuktikan dari akhlaq beliau yang begitu luhur. Dalam ayat lain dikatakan, ”Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (Al-Qalam: 4).

Tak ada yang mengingkari betapa besar jasa yang telah diberikan oleh Rasulullah saw kepada umat manusia bahkan kepada alam semesta. Dengan risalah yang Allah perintahkan untuk disampaikannya, beliau telah menunjukkan jalan yang lurus, telah mengalihkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Beliau telah berjasa membawa umat manusia untuk mengenal Allah, Pencipta mereka.

2. Cinta Sahabat Nabi

Cinta Sahabat Nabi

Disamping kewajiban kita sebagi muslim mencinta Ahlul Bait, kita diharuskan pula mencintai para sahabat Nabi saw. Karena mereka adalah manusia manusia mulia yang hidup di zaman Nabi saw, mengenal dan melihat Nabi saw, membela Nabi saw di saat kesusahan dan kesenangan,  dan mereka wafat dalam keadaan muslim.

Bahkan diantara mereka ada mempunyai hubungan karabat dengan Nabi saw misalnya empat khulafur Rasyidin, terutama Ali bin Abi Thalib ra disamping ia adalah menantu Nabi saw (menikah dengan siti Fatimah puteri Nabi saw) juga ia adalah sepupu Nabi saw. Begitu pula Utsman bin Affan yang merupakan putra dari sepupu Nabi saw yakni Arwa (putri dari bibi Nabi saw, al-Baidha’ binti Abdul Muththalib), ia juga menikah dengan dua putri Nabi saw secara bergantian yaitu Ruqayyah dan Ummu Kaltsum ra . Sedangkan Umar bin Khattab merupakan mertua Nabi saw. Beliau menikah dengan Hafshah binti Umar bin Khattab ra. Begitu pula Abu Bakar Siddiq merupakan mertua Nabi saw, karena ’Aisyah putri Abu Bakkar ra dinikahi Nabi saw.

Mereka semua sahabat Nabi saw yang sangat dekat hubungannya dengan Nabi saw. Mereka semua mencintai Nabi saw. Inilah salah satu alasan mengapa Nabi saw sangat mencintai para sahabatnya. Beliau tidak segan-segan memuji para sahabatnya dan menyebutnya sebagai generasi terbaik dalam sejarah Islam.
“Dari sahabat ‘Imron bin Hushain ra ia berkata. Nabi SAW bersabda, ”Sebaik-sebaik generasi adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya lalu generasi sesudahnya”. (Shahih al-Bukhari).

1. Rasulallah dan Para Nabi

Rasulallah dan Para Nabi

ألأفضلية :
أفضل الخلق على الإطلاق نبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم لقوله عليه الصلاة و السلام : ” أنا أكرم الأولين و الآخرين على الله ولا فخر ” ، ثم يليه أولو العزم من الرسل ، ثم بقية الرسل ، ثم بقية الأنبياء ، ثم بقية من البشر أفضلهم الخلفاء الأربعة: أبو بكر و عمر و عثمان و علي ، ثم بقية العشرة المبشرين بالجنة وهم طلحة بن عبيد الله ، و الزبير بن العوام ، و عبد الرحمن بن عوف ، و سعد بن أبي وقاص ، سعد بن زبير ، و أبو عبيدة عامر بن الجراح ، ثم أهل البدر ( وهم 317 رجلا ) ، ثم أهل أحد ( وهم 700 رجلا ) ، ثم أهل بيعة الرضوان ، ثم بقية الصحابة رضوان الله عليهم أجمعين .

MANUSIA TERMULIA
Manusia paling mulia adalah Nabi kita Muhammad saw, kemudian para nabi dan rasul yang mendapat gelar Ulul ’Azmi, kemudian para rasul dan nabi lainya, kemudian Khulafa Ar-Rasyidin Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra, kemudian 10 sahabat Nabi saw yang dijamin masuk surga, kemudian Ahlul Badr yaitu para sahabat yang ikut serta dalam perang Badar, kemudian Ahlu Uhud yaitu para sahabat yang ikut serta dalam perang Uhud, kemudian Ahlu Bai’at Ridhwan yaitu para sahabat yang ikut serta pada bai’at Ridhwan, kemudian para sahabat lainya ra.

RASULALLAH SAW
Nabi Muhammad saw adalah manusia termulia dan terpuji. Dalam hadistnya beliau bersabda ”Aku adalah manusia pertama dan terakhir paling mulia, dan aku tidak berbangga diri”. Adapun mengenai peribadi Nabi saw telah diterangkan dalam pelajaran sebelumnya. (Lihat peribadi Nabi saw)

2. 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga

SAHABAT NABI
Sahabat Nabi saw adalah manusia manusia mulia dan dimuliakan Allah. Sahabat Nabi saw adalah mereka yang hidup di zaman Nabi saw, mengenal dan melihat langsung beliau, membantu perjuangan beliau dan meninggal dalam keadaan beriman. Jumlah sahabat Nabi saw sangat banyak dan tak terhitung. Dalam kitab ”Rijal Haula Ar-Rasul” oleh Khalid Muhammad Khalid disebutkan bahwa para sahabat Nabi saw yang paling utama jumlahnya lebih dari 60, yakni mereka yang sangat dekat dengan Nabi saw. Mereka disebut pengikut atau murid yang dekat dengan Nabi saw. Mereka mempunyai status atau kedudukan yang penting dalam dunia Islam, karena mereka adalah pengikut Nabi yang banyak memberi andil dalam da’wah Nabi saw.

Tingkatan atau derajat sahabat Nabi saw menurut para ulama terbagi dalam beberapa tingkatan, yaitu:  pertama, para sahabat yang masuk Islam di Mekkah sebelum melakukan hijrah seperti Khulafa’ur Rasyidin yaitu 4 khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali ra. Kedua, sahabat yang dijamin masuk surga. Ketiga, para sahabat yang ikut serta pada perang Badar. Keempat, para sahabat yang ikut serta pada perang Uhud. Kelima, para sahabat yang ikut serta pada bai’at Ridhwan. Dan keenam adalah sahabat sahabat lainnya yang jumlah mereka tidak sedikit.

10 SAHABAT YANG DIJAMAIN MASUK SURGA
Kepastian para 10 sahabat nabi saw masuk surga banyak sekali disebut dalam hadits shahih. Semua hadits itu wajib diimani. Diantaranya hadits dari Abduurahman bin ‘Auf ra berkata bahwa Nabi saw bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’d bin Abi Waqqash di surga, Said bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail di surga, dan Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” (HR At-Tirmizy dan Al-Baghawi dalam Al-Mashabih fil Hisan)

3. Sahabat Ikut Dalam Perang Badar, Perang Uhud, dan Bai'at Ridhwan

SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG BADAR

Ahli Badr adalah sahabat Nabi saw yang melihat Nabi saw , beriman kepada Nabi saw, dan ikut berjihad bersama Nabi saw melalwan kafir Quraisy dalam perang Badr. Mereka dinamakan Ahli Bader. Perang badr merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Rasulallah saw gagal.

Sahabat Nabi yang ikut dalam perang ini terdiri dari 317 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi saw dan semangat sahabat (Ahlul Bader) yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi saw sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.

Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah ” Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” ( al-Imron, 123)

SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG UHUD

Ahli Uhud adalah sahabat Nabi saw yang ikut berjihad bersama Nabi saw dalam perang Uhud. Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badr. Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi. Adapun jumlah pasukan Nabi saw hanya berjumlah 700 orang.