Nabi saw manusia terbaik, nasab, suku dan keturunannya
Dalam
Shahih At-Tirmidzi 2: 269, kitab manaqib, bab keutamaan Nabi saw, hadis ke 3608
disebutkan:
Abu Wida’ah berkata: pada suatu hari Ibnu Abbas datang kepada Rasulullah saw, seakan-akan beliau mendengar sesuatu, kemudian beliau naik ke mimbarnya dan bersabda: “Siapakah aku?” Sahabat menjawab: Engkau Rasul Allah, salam atasmu. Kemudian Rasulullah saw bersabda:
“Aku adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib. Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, maka menjadikan aku yang terbaik dari mereka dalam golongan, kemudian menjadikan mereka dua golongan, dan menjadikan aku yang terbaik dari mereka dalam golongan. Kemudian menjadikan mereka bersuku-suku, dan menjadikan aku yang terbaik dalam suku. Kemudian menjadikan mereka dalam keluarga-keluarga, dan Allah menjadikan keluargaku yang terbaik dalam semua keluarga mereka, dan yang terbaik dalam nasab (garis keturunan).”
Abu Wida’ah berkata: pada suatu hari Ibnu Abbas datang kepada Rasulullah saw, seakan-akan beliau mendengar sesuatu, kemudian beliau naik ke mimbarnya dan bersabda: “Siapakah aku?” Sahabat menjawab: Engkau Rasul Allah, salam atasmu. Kemudian Rasulullah saw bersabda:
“Aku adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib. Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, maka menjadikan aku yang terbaik dari mereka dalam golongan, kemudian menjadikan mereka dua golongan, dan menjadikan aku yang terbaik dari mereka dalam golongan. Kemudian menjadikan mereka bersuku-suku, dan menjadikan aku yang terbaik dalam suku. Kemudian menjadikan mereka dalam keluarga-keluarga, dan Allah menjadikan keluargaku yang terbaik dalam semua keluarga mereka, dan yang terbaik dalam nasab (garis keturunan).”
Dalam
Mustadrak Al-Hakim 4: 73, kitab ma’rifah Ash-shahabah, fadhail Quraisy,
disebutkan:
Abdullah bin Umar berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di halaman rumah Nabi saw ada seseorang perempuan lewat di dekat kami, kemudian salah seorang laki-laki dari suatu kaum berkata: Ini puteri Muhammad saw. Kemudian Abu Sofyan berkata: Muhammad di Bani Hasyim seperti tanaman di tengah-tengah jerami. Kemudian perempuan itu pergi dan menceritakan kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw keluar dan nampak marah di wajahnya lalu bersabda:
“Alangkah menyakitkan kata-kata yang sampai padaku tentang suatu kaum? Sesungguhnya Allah swt menciptakan tujuh langit dan memilih yang tertinggi, kemudian menempatkan padanya makhluk yang dikehendaki-Nya. Kemudian Dia menciptakan makhluk lalu memilih keturunan Adam dari makhluk-Nya, memilih arab dari keturunan Adam, memilih keturunan Mudhar dari kalangan arab, memilih suku quraisy dari keturunan Mudhar, memilih Bani Hasyim dari suku quraisy, dan memilih aku dari Bani Hasyim. Aku adalah dari Bani Hasyim dari orang-orang pilihan. Barangsiapa yang mencintai orang arab karena mencintaiku maka aku mencintai mereka, barangsiapa yang membenci orang arab karena membenciku maka aku membenci mereka.”
Abdullah bin Umar berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di halaman rumah Nabi saw ada seseorang perempuan lewat di dekat kami, kemudian salah seorang laki-laki dari suatu kaum berkata: Ini puteri Muhammad saw. Kemudian Abu Sofyan berkata: Muhammad di Bani Hasyim seperti tanaman di tengah-tengah jerami. Kemudian perempuan itu pergi dan menceritakan kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw keluar dan nampak marah di wajahnya lalu bersabda:
“Alangkah menyakitkan kata-kata yang sampai padaku tentang suatu kaum? Sesungguhnya Allah swt menciptakan tujuh langit dan memilih yang tertinggi, kemudian menempatkan padanya makhluk yang dikehendaki-Nya. Kemudian Dia menciptakan makhluk lalu memilih keturunan Adam dari makhluk-Nya, memilih arab dari keturunan Adam, memilih keturunan Mudhar dari kalangan arab, memilih suku quraisy dari keturunan Mudhar, memilih Bani Hasyim dari suku quraisy, dan memilih aku dari Bani Hasyim. Aku adalah dari Bani Hasyim dari orang-orang pilihan. Barangsiapa yang mencintai orang arab karena mencintaiku maka aku mencintai mereka, barangsiapa yang membenci orang arab karena membenciku maka aku membenci mereka.”
Dalam
Dzakhair Al-‘Uqba: 10, bab keutamaan quraisy, Muhibuddin Ath-Thabari
menyebutkan:
Watsilah bin Asqa’ berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah memilih Ibrahim dari keturunan Adam kemudian menjadikan ia kekasih-Nya. Dia memilih Ismail dari keturunan Ibrahim, kemudian memilih Nizar dari keturunan Ismail, kemudian memilih Mudhar dari keturunan Nizar, kemudian memilih Kinanah dari Mudhar, kemudian memilih quraisy dari kinanah, kemudian memilih Bani Hasyim dari quraisy, kemudian Bani Abdul Muththalib dari Bani Hasyim, kemudian memilihku dari Bani Abdul Muththalib.”
Watsilah bin Asqa’ berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah memilih Ibrahim dari keturunan Adam kemudian menjadikan ia kekasih-Nya. Dia memilih Ismail dari keturunan Ibrahim, kemudian memilih Nizar dari keturunan Ismail, kemudian memilih Mudhar dari keturunan Nizar, kemudian memilih Kinanah dari Mudhar, kemudian memilih quraisy dari kinanah, kemudian memilih Bani Hasyim dari quraisy, kemudian Bani Abdul Muththalib dari Bani Hasyim, kemudian memilihku dari Bani Abdul Muththalib.”
Muhibuddin
Ath-Thabari mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Qasim bin Yusuf As-Sahmi,
diriwayatkan juga secara ringkas oleh Muslim, At-Tirmidzi dan Abu Hatim.
Dalam
Kanzul Ummal 6: 108, kitab Fadhail, hadis ke 32044 disebutkan:
Rasulullah saw bersabda:
“Aku adalah manusia yang paling mulia dalam garis keturunan, tapi aku tidak membanggakan. Aku adalah manusia yang paling mulia dalam kadarnya,tapi aku tidak membanggakan. Wahai manusia, barangsiapa yang datang kepada kami maka kami akan datang kepadanya. Barangsiapa yang memuliakan kami, maka kami akan memuliakannya. Barangsiapa yang mencatat kami, maka kami akan mencatatnya. Barangsiapa yang mengantarkan mayit kami, maka kami akan mengantarkan mayitnya. Barangsiapa yang melaksanakan hak kami, maka kami akan melaksanakan haknya. Wahai manusia, hitunglah manusia sesuai dengan kadar perhitungan mereka, bergaullah dengan manusia sesuai dengan kadar agama mereka, datangilah manusia sesuai dengan kadar pemikiran mereka, dan ajaklah manusia berpikir dengan akal kalian.”
Rasulullah saw bersabda:
“Aku adalah manusia yang paling mulia dalam garis keturunan, tapi aku tidak membanggakan. Aku adalah manusia yang paling mulia dalam kadarnya,tapi aku tidak membanggakan. Wahai manusia, barangsiapa yang datang kepada kami maka kami akan datang kepadanya. Barangsiapa yang memuliakan kami, maka kami akan memuliakannya. Barangsiapa yang mencatat kami, maka kami akan mencatatnya. Barangsiapa yang mengantarkan mayit kami, maka kami akan mengantarkan mayitnya. Barangsiapa yang melaksanakan hak kami, maka kami akan melaksanakan haknya. Wahai manusia, hitunglah manusia sesuai dengan kadar perhitungan mereka, bergaullah dengan manusia sesuai dengan kadar agama mereka, datangilah manusia sesuai dengan kadar pemikiran mereka, dan ajaklah manusia berpikir dengan akal kalian.”
Al-Muttaqi
Al-Hindi mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Ad-Daylami dari Jabir dari
Rasulullah saw.
Dalam
tafsir Ad-Durrul Mantsur, surat Al-Ahzab: 33, Jalaluddin As-Suyuthi
menyebutkan: Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah membagi makhluk menjadi dua golongan, kemudian menjadikan aku yang terbaik dari dua golongan itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah ‘Golongan kanan .. dan golongan kiri’(Al-Waqi’ah: 27, 41). Aku adalah dari golongan kanan, dan golongan kanan yang terbaik. Kemudian membagi dua golongan itu menjadi tiga golongan, dan menjadikan aku yang terbaik dari tiga golongan itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya: “Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu (masuk surga).” Aku adalah dari golongan orang-orang yang dahulu beriman, dan aku yang terbaik dari golongan orang-orang paling dahulu beriman. Kemudian Allah menjadikan tiga golongan itu menjadi suku-suku, dan menjadikan aku yang terbaik dari suku-suku itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “Dan Aku jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia dari kalian adalah kalian yang paling bertakwa.” (Al-Hujurat: 13). Aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling mulia dari keturunan Adam, tetapi aku tidak membanggakannya. Kemudian Allah menjadikan suku-suku itu menjadi keluarga-keluarga, lalu Dia menjadikan aku dan keluargaku yang terbaik dari keluarga-keluaga itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “Sesungguhnya Allah berkehendak menjaga kalian dari dosa-dosa hai ahlul bait, dan mensucikan kalian dengan sesuci-sucinya.” (Al-Ahzab: 33). Dengan demikian, maka aku dan ahlul baitku adalah orang-orang yang disucikan dari dosa-dosa.”
“Sesungguhnya Allah membagi makhluk menjadi dua golongan, kemudian menjadikan aku yang terbaik dari dua golongan itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah ‘Golongan kanan .. dan golongan kiri’(Al-Waqi’ah: 27, 41). Aku adalah dari golongan kanan, dan golongan kanan yang terbaik. Kemudian membagi dua golongan itu menjadi tiga golongan, dan menjadikan aku yang terbaik dari tiga golongan itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya: “Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu (masuk surga).” Aku adalah dari golongan orang-orang yang dahulu beriman, dan aku yang terbaik dari golongan orang-orang paling dahulu beriman. Kemudian Allah menjadikan tiga golongan itu menjadi suku-suku, dan menjadikan aku yang terbaik dari suku-suku itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “Dan Aku jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia dari kalian adalah kalian yang paling bertakwa.” (Al-Hujurat: 13). Aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling mulia dari keturunan Adam, tetapi aku tidak membanggakannya. Kemudian Allah menjadikan suku-suku itu menjadi keluarga-keluarga, lalu Dia menjadikan aku dan keluargaku yang terbaik dari keluarga-keluaga itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “Sesungguhnya Allah berkehendak menjaga kalian dari dosa-dosa hai ahlul bait, dan mensucikan kalian dengan sesuci-sucinya.” (Al-Ahzab: 33). Dengan demikian, maka aku dan ahlul baitku adalah orang-orang yang disucikan dari dosa-dosa.”
Jalaluddin
As-Suyuthi mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Hakim, At-Tirmidzi,
Ath-Thabrani, Ibnu Mardawaih, Abu Na’im dan Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas.
Sumber:
No comments:
Post a Comment