Coba saja anda cek di kolom komentar berbagai postingan di page ini maka banyak sekali orang - orang yang menuduh admin sebagai Syiah atau Tasyayu' . Alasanya cukup sederhana, karena admin sering mengkritisi ajaran Wahhabi dan yang se afiliasi dengannya, dan tidak pernah mengkritisi apalagi menghujat Syiah.
Selain tuduhn liberal dan Syiah, sebenarnya ada tuduhan lain yang di sematkan kepada warga NU, yakni lebih sayang kepada kafir tapi keras kepada sesama Muslim.
Benarkah tuduhan - tuduhan tersebut ?
Ketahuilah bhwa kami adalah kaum SUNNI dan tentunya berbeda dengan Syiah, kami tidak membenarkan ajaran Syiah ( dlam kasus tertentu ) apalagi membelanya. Lalu apakah kalau tidak membenarkan ajaran orang lain musti harus menghujatnya ? . kami memang tidak pernah menghujat kaum Syiah karena mereka juga tidak pernah menghujat amaliyyah kami. Berbeda dengan kelompok Wahhabi yang menjadikan hujatan, olok - olok dan penyesatan sebgai makanan sehari hari, bahkan boleh di bilang bahwa menyalahkan, membid'ahkan, menyesatkan, bahkan mengkafirkan ( dalam kasus tertentu ) merupakan bagian dari ajaran mereka. Oleh karenanya tentu lah wajar jika kami sebagai kaum yang di merasa di dzalimi melakukan pembelaan dan sesekali melakukan penyerangan ( kritik ).
Andai saja Teman - teman dari Wahhabi dari dulu tidak pernah ngrecokin kami, niscaya kami juga tidak akan mempermasalahkan mereka walaupun diantara kita terdapat banyak perbedaan.
Kalau ada yang mengatakan : " berarti anda lebih membela kelompok anda ketimbang Islam itu sendiri, sebab anda diam terhadap Syiah karena syiah anda anggap tidak pernah mengolok olok ajaran anda, tapi anda tidak marah ketika Syiah mencaci maki sahabat Nabi Saw".
Maka akan kami jawab : ketahuilah bahwa tidak semua sekte dalam Syiah itu mencaci maki Sahabat Nabi, Syiah yang moderat juga tetap menghormati Sahabat Nabi selain Sayyidina Ali. Adapun terhadap Syiah Rafidloh yang suka mencela Sahabat Nabi, apalagi Syiah Ghulat, maka jelas kami juga mengecam mereka. Hanya saja sejauh ini kami ( admin ) belum pernah mendengar langsung atau membaca dengan mata kepala sendiri tulisan Asli orang Syiah yang mencaci maki para Sahabat Nabi Saw. Oleh karena kami belum pernah mendengar dan melihat langsung orang Syiah yang mencaci maki Sahabat Nabi, maka hingga detik ini pun kami masih menjaga lidah ini dari mencela mereka.
Bagi kami perbedaan adalah sunnatulloh dan hal yang biasa, kami tidak pernah anti dengan perbedaan, selama perbedaan di kelola dengan baik maka justru akan memperkaya khazanah keislaman kita . hanya akan jadi masalah kalau perbedaan kemudian di jadikan alasan untuk saling menyalahkan, menghujat, mengkafirkan dan saling baku hantam, dan inilah yang kami tidak suka, karenanya kami begitu keras mengkritik kelompok - kelompok yang suka membuat provokasi dan membenturkan sesama Ummat Islam dengan alasan Jihad.
Lalu bagaimana dengan sikap kami yang terkesan ramah dengan non muslim ?
Perlu di ketahui bahwa bersikap ramah dan toleran dengan menyayangi mereka merupakan dua hal yang berbeda. Islam mengajarkan Ummat nya untuk saling menghormati kepada sesama Ummat manusia tanpa memandang perbedaan keyakinannya. Selama orang tersebut berbuat baik terhadap sesamanya dan tidak pernah berbuat onar dan merugikan orang lain, maka kita wajib menghormatinya apapun keyakinannya. Menghormati orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita bukan berarti bahwa kita membenarkan keyakinannya, sama sekali tidak, tapi hanya sekedar memenuhi hak dan kewajiban kita sebagai sesama Ummat manusia dalam menjalani sebuah kehidupan.
Kalaupun kami terkesan keras terhadap sebagian ummat Islam ( tapi hanya terhdap mereka yang juga ngrecokin kami lho ya ) yang menurut kami sedang salah jalan, maka hal itu merupakan sebuah kewajaran, sebab mereka walau bagaimanapun juga masih saudara kami sesama Ummat Islam, dan yang namanya saudara itu seperti masih satu keluarga. Tentu wajar jika kami sedikit bawel dan keras bahkan tegas terhadap saudara/ keluarga kami ketika mereka melakukan kesalahan, sebab itu justru menunjukan bahwa kami sayang dan punya tanggung jawab penuh terhadap mereka . Justru aneh jika kami berdiam diri dan masa bodoh dengan kesalahan yang mereka perbuat.
Jadi sikap kami yang terkesan lebih toleran terhadap non muslim, maka karena mereka itu bukan bagian dari keluarga kami alias orang lain atau tetangga. Oleh karenanya wajar saya kira jika kami lebih sedikit berhati hati dalam bersikap terhadap tetangga/orang lain, di banding dengan sikap kami terhadap keluarga sendiri. Kalau kami bersikap keras dan kasar terhadap tetangga, maka itu artinya kami tidak bisa hidup bermasyarakat dengan baik.
Bisa di fahami ?
No comments:
Post a Comment