Berdirinya Masjid dan Gereja Nasional
Abuja, yang berseberangan, diharapkan menjadi simbol keharmonisan
kehidupan masyarakat Nigeria.
Nigeria adalah negara dengan berbagai macam kelompok etnik.
Tercatat sebanyak lebih dari 250 kelompok etnik yang terdapat di negeri
ini. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris.
Penduduk muslim di negeri ini mencapai
sekitar 50% dari seluruh penduduk, menjadikan umat muslim sebagai
mayoritas, diikuti umat Kristiani, sebanyak 40%. Sedangkan sisanya
aliran kepercayaan.
Oleh karena itu tak mengherankan negeri
ini memiliki banyak masjid. Yang paling besar adalah Masjid Nasional
Abuja, yang kini lebih sebagai situs sejarah Islam.
Masjid Nasional Abuja terletak di pusat
pemerintahan Nigeria, berseberangan dengan Gereja Nasional Abuja, di
Independent Avenue, dan berdekatan dengan Kantor Departemen Pertahanan
Nasional Nigeria, yang lebih dikenal sebagai Gedung Kapal, karena bentuk
bangunannya yang mirip kapal laut.
Posisi masjid dan gereja yang
berseberangan ini sengaja dibuat demikian sebagai simbol keharmonisan di
negeri yang memiliki sejarah panjang perang saudara dan pergantian
tampuk kekuasaan dengan cara kudeta.
Di negeri ini, penduduknya, muslim
maupun non-muslim, hidup berdampingan dan berkembang bersama secara
harmonis. Salah satu wujud keharmonisan itu, jema’at non-muslim pun
banyak yang berkunjung bahkan berdoa di Masjid Abuja. Inilah salah satu
yang membuat masjid ini menjadi masjid nasional kebanggaan warga
Nigeria.
Sejarah Berdirinya Masjid Abuja Masjid
Abuja dibangun pada tahun 1984 bersamaan dengan pembangunan kota Abuja
sebagai ibu kota baru bagi negara Nigeria. Masjid yang terletak di
Independent Avenue ini juga dilengkapi dengan perpustakaan, ruang
pertemuan bagi 500 tamu, serta tempat tinggal untuk imam dan muadzin.
Dalam sejarahnya, Nigeria adalah salah
satu negeri bekas jajahan Inggris yang didera perang saudara tak
berkesudahan antara kelompok Islam dan Kristen. Penyebab konflik
tersebut, 12 negara bagian di utara Nigeria menuntut untuk melaksanakan
hukum syari’ah Islam.
Perjuangan 12 negara itu menghadapi
tantangan dari dunia internasional, khususnya Barat dan sekutunya. Namun
ke-12 negara tersebut tetap pada pendiriannya, karena Konstitusi Negera
Federal Nigeria melindunginya. Kondisi tersebut diperparah dengan silih
bergantinya penguasa negeri itu dari satu kudeta ke kudeta berikutnya.
Dari pemimpin kalangan Islam lalu berganti ke peminpin kalangan Kristen.
Berdirinya Masjid dan Gereja Nasional
Abuja, yang berseberangan, diharapkan menjadi simbol keharmonisan
kehidupan masyarakat Nigeria.
Sejak proses pembangungan hingga
pengelolaannya saat ini, Masjid Nasional Abuja ditangani oleh Abuja
National Mosque Management Board. Proses perencanaan arsitektural
pembangunannya diserahkan kepada AIM Consultants Ltd.
Masjid Nasional Abuja sudah diresmikan oleh presiden Nigeria sebagai
salah satu Monumen Nasional Nigeria dan menjadi milik seluruh rakyat
Nigeria.
Arsitektur Masjid
Masjid
Nasional Abuja menjadi pemandangan sentral di pusat kota Abuja, dengan
empat menara di keempat sudut masjid. Satu kubah utama berlapis emas
hingga memancarkan kilauan di bawah sinar matahari. Selain itu, masjid
ini juga masih dipercantik dengan empat kubah kecil di masing-masing
penjuru atapnya.
Secara keseluruhan bangunan masjid ini menggabungkan unsur budaya setempat dengan budaya Islam.
Asti, dari berbagai sumber
|
No comments:
Post a Comment