حكمة إرسال الرسل : إرشاد الخلق الى معرفة الخالق و الى ما يجب أن
يعرف من صفاته و تبيين انواع العبادات و المعاملات و تبشير أهل الإيمان و الطاعة
بالجنة و الثواب و إنذار اهل الكفر و المعصية بالعقاب و إظهار ما يحتاج الخلق
اليه من أمور الدين و الدنيا ليكون الرسل منقذين للعالم من سـبيل الجهل و
الغواية الى طرق الحق و الهداية ، قال الله تعالى { رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ
وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ
الرُّسُلِ }
|
HIKMAH DIUTUS PARA RASUL
Hikmah Allah sangat luas, kekuasaan
Allah sangat besar, dan rahmat Allah itu tidak ada batasnya. Sudah barang tentu
Allah mengutus para nabi dan rasul terdapat hikmah yang sangat mulia. Allah
menciptakan makhluk hanya untuk beribadah kepada-Nya, melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya
dan menjauhi apa yang dimurkai-Nya. Tentu untuk melaksanakan perintah Allah ini
harus ada tuntunan dan bimbingan. Maka Allah menciptakan para rasul dan nabi
sebagai penuntun dan pembimbing. Dan melalui tuntunan dan pimbingan para rasul,
manusia bisa melaksanakan perintah dan larangan Allah dengan seksama.
Allah telah mengutus para nabi dan
rasul untuk memberi petunjuk kepada manusia agar mereka mengenal Allah dan apa
yang harus diketahui dari sifat sifat-Nya, menjelaskan kepada manusia hukum hukum
yang bersangkutan dengan ibadah kepada Allah dan mu’amalat sesama manusia,
memberi kabar gembira kepada yang beriman dan ta’at kepada-Nya kelak di akhirat
balasanya adalah pahala dan surga, dan memberi peringatan kepada orang yang
ingkar dan berbuat maksiat kelak mereka akan mendapat balasan adhab dan siksaan
yang setimpal.
Juga Allah telah mengutus para nabi
dan rasul untuk menerangkan apa apa yang dibutuhkan dari urusan dunia dan
akhirat, menyelamatkan mereka dari bencana kebodohan dan menunjukan kepada
mereka jalan yang benar dan berhidayah.
رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ
يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ
عَزِيزاً حَكِيماً
”(Mereka kami utus) selaku
rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada
alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (an-Nisa’, 165).
Disamping itu akal manusia tidak
akan sanggup mengetahui perkara-perkara yang gaib, seperti adanya hari
kebangkitan, adanya surga dan neraka, adanya malaikat dan jin, dan yang
lainnya. Semua perkara ini hanya bisa diketahui melalui jalur para rasul yang
mendapatkan wahyu dari Allah yang mengutus mereka. Seandainya para nabi dan
rasul tidak terutus maka manusia akan hidup di alam kegelapan dan tidak mungkin
manusia bisa memiliki keimanan terhadap perkara yang gaib.
No comments:
Post a Comment