Sifat Ma’nawiyah
الدرس السادس : في الصفات المعنوية
-
كونه قادرا : معنى كونه قادرا أنه سبحانه و تعالى قادر على كل شيئ و هو صفة
قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للقدرة و دليله دليل القدرة.
-
كونه مريدا : معنى كونه مريدا انه سبحانه و تعالى مريد لكل شيئ و هو صفة
قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للإرادة و دليله دليل الإرادة .
-
كونه عالما : معنى كونه عالما انه سبحانه و تعالى عالم بكل شيئ و هو صفة
قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للعلم و دليله دليل العلم .
- كونه حيا : معنى كونه حيا أنه سبحانه و تعالى حي لا يموت ابدا و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للحياة دليله دليل الحياة .
- كونه سميعا : معنى كونه سميعا أنه سبحانه و تعالى سميع لكل شيئ و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للسمع دليله دليل السمع .
-
كونه بصيرا : معنى كونه بصيرا أنه سبحانه و تعالى بصير بكل شيئ و هو صفة
قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للبصر و دليله دليل البصر .
-
كونه متكلما : معنى كونه متكلما أنه سبحانه و تعالى متكلم بكلام لا يشبه
كلام المخلوقين و هو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى ملازمة للكلام و دليله
دليل الكلام .
|
PELAJARAN KEENAM: SIFAT MA’NAWIYAH
SYARAH
Telah diterangkan sebelumnya bahwa sifat Ma’nawiyah adalah adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani, Sifat ini sesungguhnya merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat sifat Ma’ani yakni: 14- Kaunuhu Qodiron (Allah Maha Berkuasa ), 15- Kaunuhu Muridan (Allah Maha Berkehendak), 16- Kaunuhu Aliman (Allah Maha Mengetahui), 17- Kaunuhu Hayyan (Allah Maha Hidup), 18-Kaunuhu Sami’an (Allah Maha Mendengar), 19- Kaunuhu Bashiron (Allah Maha Melihat), dan 20- Kaunuhu Mutakalliman (Allah Maha Berbicara).
14- KAUNUHU QADIRAN
Kaunuhu Qadiran artinya keberadaan Allah itu harus berkuasa atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat yang qadim (dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya, mulaziamah atau dilazimkan memiliki sifat al-Qudrah (kuasa). Sifat ini juga merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari Sifat Ma’ani – kuasa. Dan untuk selanjutnya, kita bisa mengambil perumpamaan dan contoh dari sifat Kudrah – Kuasa. Lihat pelajaran sebelumnya tentang sifat Kudrah.
15- KAUNUHU MURIDAN
Kaunuhu Muridan artinya keberadaan Allah itu harus berkehendak atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat qadim (Dahulu) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat Iradat (berkehendak) dan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Iradah (berkehedak). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Iradat dalam pelajaran sebelumnya.
16- KAUNUHU ’ALIMAN
Kaunuhu ’Aliman artinya keberadaan Allah itu harus Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Ilmu (Mengetahui) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Ilmu (mengetahui). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Ilmu. Lihat pelajaran sebelumnya.
17- KAUNUHU HAYYAN
Kaunuhu Hayyan artinya keberadaan Allah itu harus Maha Hidup tidak mati. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-hayatu (Hidup) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – al-Hayatu (Hidup). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Hayat. Lihat pelajaran sebelumnya.
18- KAUNUHU SAMI’AN
Kaunuhu Sami’an artinya keberadaan Allah itu harus Maha Mendengar segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Assam’u (Mendegar) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Assam’u (Mendengar). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Assam’u.
19- KAUNUHU BASHIRAN
Kaunuhu Bashiran artinya keberadaan Allah itu harus Maha Melihat segala sesuatu. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Basharu (Melihat) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Al-bashar (melihat). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat Al-Basharu.
20- KAUNUHU MUTAKALLIMAN
Kaunuhu Mutakalliman artinya keberadaan Allah itu harus Maha Berbicara dengan pembicaraan yang tidak menyerupai ciptaan-Nya. Sifat ini dikatakan juga sifat Al-Kalamu (Berbicara) yang berdiri pada dzat-Nya dan dilazimkan memiliki sifat ini. Sifat ini juga merupakan merupakan bentuk fa’il atau pelaku dari sifat Ma’nai – Al-Kalam (Berbicara). Dan untuk selanjutnya kita bisa mengambil perumpamaan atau contoh dari isfat al-Kalam.
Sumber: http://hasanassaggaf.wordpress.com
No comments:
Post a Comment