Islam agama universal mencakup segala aspek kehidupan baik hubungan
vertikal atau hubungan horizontal bahkan Alquran banyak menyinggung
kehidupan sosial dari pada masalah-masalah hukum.
Islam juga peduli dengan peninggalan sejarah, sehingga mengkaji dan
mengabadikannya merupakan pekerjaan yang sangat luhur dan didukung oleh
mayoritas umat Islam.Kitab suci Alquran adalah bentuk kongkrit
peninggalan yang dijaga oleh Allah SWT sebagaimana tertera dalam surat
Al-hijr ayat 9 :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ )
Artinya : "Sesungguhnya kamilah yang menurunkan alquran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya".
Banyak ayat-ayat Al-quran yang menjelaskan kisah para nabi seperti nabi
Yusuf, nabi Dawud, nabi Isa dan lain sebagainya. Ini adalah bentuk
pelestarian sejarah oleh Allah SWT.
Peninggalan sejarah bukan hanya dijadikan kebanggaan belaka atas
prestasi kemajuan yang diraih atau sekedar meratapi
kemunduran-kemunduran zaman dahulu melainkan dijadikan ukuran untuk era
yang akan datang sehingga lebih kritis dan berhati-hati dalam menentukan
sikap.
Fungsi Dan Bentuk Nyata Peninggalan Sejarah
Imam Syathiby dalam kitab Muwafaqotnya mengatakan:
Apa yang disyariatkan oleh Allah di muka bumi ini hanya untuk
kemashlatan hambaNya baik yang sekarang atau yang akan datang serta
mengandung hikmah .
Adapun manfaat pelestarian peniggalan sejarah sebagaimana berikut:
1- Peringatan bagi umat manusia
Kodrat manusia itu tidak sempurna, pelupa, penuh dengan kekurangan dan
kesalahan sehingga perlu peringatan dan motivasi dalam melakukan
amal-amal sholeh.
Kisah Firaun (Ramsis XIII) yang di sebutkan dalam Al-quran surat Yunus ayat 92:
(فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آَيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آَيَاتِنَا لَغَافِلُونَ)
Artinya: (Maka pada hari ini Kami selamatkan supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesunggunya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami).
Menurut sejarah setelah Firaun tenggelam mayatnya kemudian terdampar di
pantai setelah itu ditemukan oleh orang-orang Mesir lalu di balsem,
sehingga utuh sampai sekarang dan dapat di lihat di museum.
Ini merupakan bentuk peniggalan sejarah yang diabadikan oleh Allah SWT
dengan menciptakan obat pengawet yang ditemukan ilmuwan zaman itu,
dengan tujuan agar umat manusia tidak mengikuti jejak Firaun yang
sombong dan rakus sehingga kesombongannya membinasakan dirinya sendiri,
Firaun adalah bukti sejarah yang harus di ingat oleh semua umat manusia.
2- Belajar dari sejarah untuk masa depan yang lebih cerah
Pada tahun (1000–1250 M) keutuhan umat islam dalam bidang politik mulai
pecah, kekuasaan Khalifah menurun dan ahirnya Baghdad dapat dirampas dan
dihancurkan oleh Hulagu pada tahun 1258 M Khalifah sebagai lambang
kesatuan politik umat islam hilang.
Begitu juga pada tahun (1500–1800 M) disintegrasi bertambah meningkat.
Perbedaan antara sunni dan syiah begitu juga antara Arab dan Persia
bertambah nyata, umat Islam di Spanyol di paksa masuk Kristen atau
keluar dari agama Islam
Ini semua terjadi karena umat Islam saat itu kurang memahami dan
mempraktekkan makna persatuan dan ukhuwwah Islamiyyah, sibuk dengan
masalah-masalah khilafiah fiqih (perbedaan fiqih) sehingga yang
seharusnya menjadi rahmah berbalik menjadi bencana, mementingkan urusan
pribadi dan golongan padahal persatuan kunci kemenangan umat Islam
sedangkan perpecahan lambang kehancuran.
3- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Ziarah kubur merupakan bentuk peninggalan sejarah yang harus diabadikan
bukan dihilangkan sebagaimana yang disabdakan oleh nabi SAW melalui
riwayat imam Ahmad :
إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
Artinya : Telah aku larang kamu semua ziarah kubur lalu aku perbolehkan karena ziarah kubur mengingatkan kehidupan akhirat.
Hadis lain yang diriwayakan imam Turmudhi nabi SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كُنْتُ
نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِالْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي
زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
Artinya: Telah aku larang ziarah kubur dan nabi Muhammad telah diberi
izin oleh Allah untuk berziarah ke makam ibunya maka berziarahlah kamu
sekalian karna ziarah kubur mengingatkan kehidupan akhirat.
Menurut Abu Isa hadis di atas dikatagorikan hadis hasan shohih dan diperbolehkan mengamalkannya.
Dari teks hadist diatas bisa diambil kesimpulan bahwa nabi Muhammad
tidak akan mendatangi makam ibunya untuk berziarah kalau beliau tidak
mengetahuinya. Logikanya menjaga makam adalah suatu keharusan, sebab
tidak mungkin berziarah kubur kalau makamnya dihancurkan, dan
penghancuran makam adalah tindakan kriminal yang bertentangan dengan
sunnah Nabi SAW.
4- Membentuk umat yang mensyukuri nikmat Allah SWT
Kelebihan yang diberikan untuk sebagian umat manusia merupakan hak
Allah. Baik berupa pangkat, nasab, harta benda, tempat dan sebagainya
dan yang penting dari itu semua adalah bagaimana mensyukurinya dengan
menjahukan sifat sombong dan riya'.
Kelebihan tempat merupakan anugrah Allah bagi penghuninya. Sang penghuni
harus menjaga dan melestarikan dengan amanah dan tanggung jawab.
Kota Makkah dan Madinah merupahkan bentuk wujud dari kelebihan tempat.
Di makkah semua umat manusia melakuan aktifitas haji mulai dari tawaf
sampai mabit di Mina dan disitulah Nabi menerima wahyu yang pertama kali
surat Al-alaq.
Madinah tempat hijrah Nabi Muhammad SAW saat di sakiti, dihina dan
diusir oleh orang-orang Quraish. Madinah pusat sejarah perjuangan nabi
Muhammad SAW serta tempat nabi dimakamkan, di sampingnya ada Roudloh
(Tempat berdoa yang mustajab) sebagimana yang di sabdakan oleh nabi SAW :
(ما بين منبري وبيتي روضة من رياض الجنة . وفي رواية ما بين منبري وقبري)
Yang artinya: (Diantara mimbar dan rumahku adalah bagian dari taman surga)
Kedua kota tersebut penuh dengan peninggalan sejarah Islam yang harus
dijaga dan diperhatikan sehingga tidak etis jika peninggalan-peninggalan
tersebut dimusnahkan atas dasar hukum yang masuk katagori khilaf
(perbedaan) antar ulama.
5- Belajar dari kemajuan dan kemunduran Islam
Prestasi orang-orang Arab muslim dalam ilmu pengetahuan memang menjadi
kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Prestasi
tersebut bukan hanya karena mereka dapat menjaga dan meneruskan
sirkulasi ilmu pengetahuan dalam sejarah peradaban manusia, akan tetapi
umat Islam mampu menghasilkan produk-produk pemikiran dan keilmuan yang
genuine.
Pengaruh Islam pada ilmu dan teknologi terhadap bangsa Eropa sangat
significant. Dari teknologi pelayaran, pertanian, sampai pada
matematika, astronomi, kedokteran, logika, dan metafisika.
Prestasi orang arab muslim dalam ilmu pengetahuan dan filsafat berawal
dari gerakan penerjemahan terhadap karya-karya Yunani berbahasa syiria,
gerakan penerjemahan itu dilakukan berdasarkan political will dari Harun
Ar Rasyid dan diteruskan oleh Al Makmun.
Pada masa Al Makmun gerakan penerjemahan mencapai puncaknya dengan
berdirinya Bayt Al Hikmah. Sejak saat inilah sampai seterusnya, terjadi
banjir besar-besaran. Proyek ini terus berlangsung sepanjang abad
kesembilan dan sebagian besar abad kesepuluh.
Al khawarizmi dan para penerusnya telah menghasilkan metode-metode untuk
menjalankan operasi-operasi matematika yang secara aritmatis megandung
berbagai kerumitan. Berbagai operasi mendapatkan akar kuadrat dari satu
angka. Berbagai operasi yang dikenal oleh orang yunani digarap dengan
cara ini. Permulaan pecahan-pecahan decimal dapat ditelusuri balik ke
sebuah karya yang ditulis pada sekitar yahun 950 oleh seorang yang
disebut Al Uqdisi. Diantara ahli matematika lain yang karyanya telah
diterjemahkan bahasa latin adalah Al Nayrizi Dan Ibnu Haitam. Ibnu
Haitam telah menguasai seluruh karya bahasa yunani dan karya ahli-ahli
matematika dan dokter-dokter arab sebelumnya. Ia malah sudah melangkah
untuk memecahkan masalah-masalah yang lebih jauh. Sekitar lima puluhan
buku dan risalahnya masih tersedia dewasa ini. Yang paling terkenal
adalah kitab Al-manazir yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa latin
dengan judul opitace thesaurus.
Orang-orang Moor di Spanyol berperan penting dalam kajian-kajian
metamatika dan astronomi dan karenanya sarjana eropa mampu melibatkan
diri dalam disiplin-disiplin ini. Ahli pertama dibidang ini adalah
Maslama al matriji (w. 1007 M) yang sebagian besar masa hidupnya
dihabiskan di Cordova dan kemajuaan-kemajuan lainnya yang telah diraih
oleh umat islam saat itu.
Setelah masa khilafiyah hancur umat islam mengalami kemunduran yang
sangat drastis sekali perongrongan dari luar semakin menjadi2 isu
kristenisasi di mana-mana.penjajahan terhadap umat islam dalam segalah
aspek kehidupan ekonomi, pemikiran, perbankan, kebudayaan dan tehnologi.
Diangkatlah kasus-kasus lama dalam islam oleh barat seperti kasus
perbudakan, emansipasi wanita, teroris, dll. Dengan tujuan doktrinasi
terhadap kader-kader islam agar benci agama, bangsa dan simpati terhadap
barat. Padahal kasus-kasus tersebut sudah dijawab oleh ulama` islam
dengan tegas tidak ada lagi yang dipermasalahkan.
Akibatnya umat Islam lupa dengan Sang Pencipta, lupa dengan peradabannya
sendiri, lupa dengan landasan-landasan Islam yang tersirat dalam kitab
suci Al-quran dan sunnah Nabi. Dunia barat dijadikan landasan berfikir
dan mengambil sikap. Sehingga tidaklah aneh apabila pemuda-pemuda islam
lebih mengagumi pemimpin barat dari pada tokoh-tokoh islam. Hafal para
pemain sepak bola, para artis, para actor, dll dari pada nabi dan
sahabatnya.
Padahal kemajuan umat islam itu karna kembali dan tunduk dengan syariat
islam, sejarah membuktikan disaat khilafah Islamiyyah dikendalikan oleh
Umar bin Abdul aziz umat islam mengalami kemajuan yang sangat pesat
sekali, sehigga tak satu pun orang Islam mau menerima zakat karna mereka
merasa cukup dan kaya.
Yang perlu di catat disini : Apakah Umar abdul aziz dalam mengendalikan
khilafah islamiyah berpegang teguh pada landasan islam atau barat?
Semua ahli sejarah sepakat menjawab bahwa beliau berpegang teguh dengan
landasan-landasan Islam yang telah di jelaskan oleh Allah SWT dan
Rosulnya baik global atau terperinci.
Kita harus sadar bahwa timbulnya kekacuan, peperangan, diskriminisasi
itu asalnya dari Barat karna hanya ingin menguasai dunia. Teroris
merupahkan reaksi dari tindakan mereka, sebab jihad dalam Islam
merupahkan pembelaan bukan penyerangan dan pembunuhan.
Kasus pembunuan di Irak dan Palestina merupakan saksi bisu kebiadapan barat dalam menindas umat islam.
Ahirnya, dari sini kita sebagai umat Muhammad SAW dituntut untuk koreksi
diri dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi baik melalui
pengkajian sejarah atau yang lainnya, khususnya yang berhubungan dengan
masa keemasan dan kehancuran umat Islam untuk dijadikan ukuran berfikir
melangkah ke depan yang lebih cerah dan dijadikan perjalanan hidup yang
lebih kokoh dan kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
(Jafar Attoyyar )
Sumber: http://www.himmahfm.com/id/fatwa/as-sunnah-a-al-bidah/104-mengabadikan-peninggalan-sejarah.html
Marquee text
- Home
- Artikel
- Salafi-Wahabi
- About Syiah
- Apakah syiah itu ?
- Apa Madhab Ahlul Bait?
- Apa Ahlussunnah Waljamaah?
- Kapan lahirnya Aqidah Aswaja ?
- perbedaan Aswaja dgn Syiah ?
- Apa dan siapa Al-Bayyinat
- Rijalul Bayyinat
- Sahabat Nabi SAW
- Khalifah Abu Bakar R.A
- Ahlul Bait
- Imam Ali K.W.
- Fatimah Az-Zahra R.A
- Alawiyyin
- Asyura
- Mut'ah
- Himbauan dari Al-Bayyinat
- Al Firgoh An Najiah
- Fatawa Imam/ Ulama
- Email Al-Bayyinat
- Link-link situs islami
- Akidah Menurut Ajaran Nabi
- Alawiyyin
- Aswaja
- Download
- Audio
- About Me
No comments:
Post a Comment