Bagaimana bisa mengaku-ngaku cinta ahlul bait tapi di saat yang sama juga mengingkari eksistensi ahlul bait ?
Cinta Nabi dan ahlul bait (keluarga dan dzuriyah Nabi ) adalah bagian
dari amal yang menyempurnakan iman kita.
Artinya adalah bahwa keimanan
kita tanpa dibarengi cinta kepada Nabi saw dan ahlul baitnya, iman kita
menjadi cacat disebabkan melanggar perintah Rasulullah saw. Rasulullah
Saw menyuruh (mewajibkan) kita umatnya dalam sabdanya:
“Cintailah Allah
karena nikmat-nikmat yang dianugerahkan kepada kalian. Cintailah aku
karena cinta kalian kepada Allah dan cintailah Ahlul Baitku karena cinta
kalian kepadaku.” (Sunan Turmudzi, jilid 5, hal 664, hadis 3789).
Akan tetapi, dari apa yang sering mereka katakan tentang cinta ahlul
bait, ternyata banyak ucapan-ucapan kaum Wahabi tentang Cinta Ahlut Bait
hanyalah bohong besar belaka.
Pengakuan cinta mereka tidak dapat
dibuktikan alias dusta. Ada banyak alasan yang mereka paparkan dengan
membuat berbagai macam definisi yang membingungkan tentang ahlul bait,
dimana intinya mengarah kepada penolakan untuk mencintai ahlul bait.
Bukan hanya itu, bahkan lebih dari itu mereka mengingkari keberadaan
ahlul bait seraya berkata diplomatis: ”Kami juga cinta ahlul bait,”
begitu mereka membela diri ketika ditanya kenapa tidak respek sedikit
pun dengan ahlul bait (keluarga dzuriyah) Nabi saw.
Pengakuannya itu
hanyalah dusta yang nyata sebab mereka juga mengingkarinya dengan
berkata: ”Tapi berapa banyak jaman ini yang mengaku-aku Ahlul Bait tapi
amalannya menyelisihi Sunnah penghulunya”
Alangkah halus
pengingkrannya sembari melempar tuduhan yang bukan-bukan, padahal
sesungguhnya mereka itu adalah benar ahlul bait tanpa mengaku-aku
seperti yang dituduhkan kaum Wahabi. Mereka itu benar-benar keturunan
Rasulullah SAW, Nasab mereka terjaga hingga yaumil Qiyamah tanpa
noda-noda kepalsuan. Mereka ini hapal silsilah nasabnya semenjak
kanak-kanak, yaitu nasab yang bersambung sampai kepada Rasulullah Saw.
Bahkan banyak dari mereka “bersembunyi” agar tidak diketahui nasabnya
oleh umat, namun umat muhibbin selalu memergokinya sehingga dengan
sepenuh hati melampiaskan cinta dan penghormatannya tanpa basa-basi.
Jadi sekali lagi saya katakan mereka tidak mengaku-ngaku ahlul bait,
mungkin itu hanya persepsi anda akibat salah informasi.
Coba
pikirkan, apa urgensinya bagi ahlul bait untuk mengaku-ngaku, sungguh
tak ada urgensinya kecuali bagi ahlul bait palsu. Dan yang namanya ahlul
bait palsu tentu bukan ahlul bait Nabi saw.
Berkaitan dengan
sanad ilmu ahlul bait tentunya valid bersambung sampai kepada Rasulullah
Saw, dan ini bias dibuktikan. Bahkan ustadz dan Kiyai atau
syaikh-syaikh Aswaja yang bukan Ahlil bait pun memiliki sanad keilmuan
yang mutashil nyambung sampai kepada Rasulallah SAW.
Silahkan anda
sebagai ustadz Wahabi, sebutkan nasab anda tujuh orang saja, saya yakin
anda tidak mampu menyebutkannya. Atau silahkn buktikan sanad keilmuan
anda sampai dimana mentoknya ?
Sanad keilmuan para ahlul bait
atau Habaib itu nyambung sampai Rasulallah SAW tanpa tadlis, ini
menunjukkan bahwa pemahaman Aqidah dan amaliyahnya terpelihara. Lantas
kenapa kalian berani menuduhnya yang bukan-bukan tentang aqidah dan
amaliyah para ahlul bait Nabi saw? Anda harus membuktikan secara
ilmiyyah dan mempertanggung-jawabkan ucapan: ”Tapi berapa banyak jaman
ini yang mengaku-ngaku ahlul bait tapi amalannya menyelisihi Sunnah
penghulunya.”
Apakah anda tidak pernah mendengar sabda
Rasulallah SAW: “… dan keluargaku, aku ingatkan kalian pada Allah
terkait kelurgaku, aku ingatkan kalian pada Allah terkait keluargaku aku
ingatkan kalian pada Allah terkait keluargaku…”, hadist ini diriwayakan
Imam Muslim 4425 dari sayidina zaid bin Arqom. Lihat bagaimana
Rosulallah mengulanginya hingga tiga kali, menunjukkan betapa urgens
buat kita umatnya agar mencintai ahlul bait Nabi saw ?
Rosulallah SAW juga bersabda: “Sesungguhnya aku meninggalkan di antara
kalian yang jika kalian berpegang teguh kepadanya maka kalian tidak akan
tersesat sepeninggalku, salah satu dari keduanya lebih besar dari yang
lain, yaitu Kitabullah tali yang menjulur dari langit ke bumi, dan
keturunanku, keluargaku, tidaklah keduanya berpisah hingga menemuiku
ditelaga surga, maka perhatikan bagaimana kalian menggantikanku dalam
mencintai keduanya.” ( HR Attirmidzi 3788 ).
Kedua hadist ini
ketika disinkronkan menjadi jaminan keaslian dan kemurnian faham Aqidah
dan amaliyah Ahlil bait sesuai ajaran Rasulallah SAW, lantas jaminan apa
yang anda pegang dari Faham Salafi / Wahabi ? Saya ingatkan sebuah
pe-er buat anda, silahkan buktikan secara ilmiyyah amalan yang mana yang
diamalkan ahlul bait yang menyelihi Sunnah penghulunya? Jangan sok
tahu, jangan bicara tanpa bukti, itu namanya fitnah.
Sebelum
saya akhiri, akan saya berithukan kepada anda bahwa cinta kaum Aswaja
kepada ahlul bait adalah real bisa dibuktikan, bisa disebutkan
nama-namanya, bukan sekedar pengakuan dusta.
Kaum Aswaja mencintai ahlul
bait yang bernama habib Umar bin Hafidz Yaman, Habib Ali al Jufri
Yaman, Habib Munzir Al Musawa Jakarta, Sayyid Muhammad bin Alawy Al
Maliki Al Hasani Makkah, Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, Habib Naufal
Alaydrus Solo, Habib Husen Assegaff Rasil Jakarta, dan masih banyak
Habaib di Indonesia dan seluruh dunia.
Kami kaum aswaja mencintai mereka
semuanya tanpa banyak alasan, apakah anda kaum Wahabi juga mencintai
mereka atau sebaliknya menganggap mereka Ahlul Bid’ah dan biang
kesyirikan?
Lalu apa bukti kalian mencintai ahlul bait?
Sebutkan satu nama saja ahlul bait yang kalian cintai untuk membuktikan
pengakuan bahwa kalian juga cinta ahlul bait Nabi Saw.
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=545846762125650&set=a.525532790823714.1073741828.525519780825015&type=1
Marquee text
- Home
- Artikel
- Salafi-Wahabi
- About Syiah
- Apakah syiah itu ?
- Apa Madhab Ahlul Bait?
- Apa Ahlussunnah Waljamaah?
- Kapan lahirnya Aqidah Aswaja ?
- perbedaan Aswaja dgn Syiah ?
- Apa dan siapa Al-Bayyinat
- Rijalul Bayyinat
- Sahabat Nabi SAW
- Khalifah Abu Bakar R.A
- Ahlul Bait
- Imam Ali K.W.
- Fatimah Az-Zahra R.A
- Alawiyyin
- Asyura
- Mut'ah
- Himbauan dari Al-Bayyinat
- Al Firgoh An Najiah
- Fatawa Imam/ Ulama
- Email Al-Bayyinat
- Link-link situs islami
- Akidah Menurut Ajaran Nabi
- Alawiyyin
- Aswaja
- Download
- Audio
- About Me
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment